Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
majalahbuser.com - Mungkin anda tahu dan mendengar MMM dari iklan sebuah Koran atau iklan televise. Tetapi apakan anda tahu apa sebenarnya MMM?

MMM adalah singkatan dari "Mavrodi Mondial Moneybox". Sebuah system atau program yang diciptakan oleh seorang berkebangsaan Rusia bernama, Sergey Panteleyevich Mavrodi (SPM) untuk mengatur dan menghubungkan komunitas/kelompok orang yang saling membantu. Karenanya di Indonesia MMM biasa disebut manusia membantu manusia.

Saat ini,  MMM banyak menjadi perbincangan di media cetak dan elektronik karena stastus hukumnya/legalitasnya.
Menanggapi hal tersebut, kepada majalahbuser.com via telepon, petinggi MMM yang biasa disebut Top Leader (TL) Michael Lai angkat bicara.  Menurutnya, suatu hal yang wajar jika MMM sekarang  menjadi polemik dan pro - kontra bagi sebagian kalangan.

"Bagi kami itu adalah hal yang wajar, tetapi jika mereka yang kontra dengan MMM mau belajar memahami MMM saya kira ceritanya akan lain." Katanya.

Michael Lai juga menyayangkan, banyaknya berita "miring" tentang MMM yang ditayangkan oleh beberapa media  cetak dan elektronik tanpa ada konfirmasi dan hak jawab dari pihaknya.

"Mereka (media) membuat judul saja sudah salah misalnya, investasi MMM bla… bla… bla , arisan MMM bla… bla… bla. Seorang jurnalis (wartawan) mestinya paham mana itu investasi, apa itu arisan dan mana yang bukan. MMM itu tidak menerima setoran/investasi, MMM tidak punya rekening, Admin MMM adalah semua anggota MMM. Kami sangat menyayangkan ketika mereka membuat berita tanpa konfirmasi dengan kami, padahal atas berita tersebut kami jelas dipojokkan" keluhnya.

Masih menurut Michael Lai, MMM bukanlah sebuah perusahaan, lembaga atau badan usaha yang harus mempunyai badan hukum, izin atau legalitas. MMM hanyalah komunitas orang yang saling membantu, di MMM tidak ada investasi, yang ada adalah bantuan. Anggota MMM juga tidak harus menyetor uang layaknya sebuah arisan. Besar - kecilnya bantuan sesama anggota  MMM juga tidak ditentukan, dan itupun bukan suatu keharusan.

"Jadi semuanya sangat jelas, di MMM yang ada hanya orang saling membantu, kami semua anggota MMM menyadari, bahwa bantuan kami tanpa jaminan,  dan kami menyadari resikonya diawal saat mendaftar, sehingga kami semua tak pernah dan tidak akan pernah ditipu. semua anggota sebelum bergabung sudah memahami ideologi MMM" jelasnya.

Menurut Michael Lai, pro - kontra tentang MMM saat ini hanyalah kesalahpahaman, karena yang kontra dengan MMM adalah mereka yang tahu MMM dari kulitnya saja.

"Seseorang yang ingin memberi bantuan tidak perlu mita izin kepada siapapun, termasuk izin dari pemerintah, dan ketika anda ingin membantu, maka anda juga tak perlu repot-repot mencari payung hukum" tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Konsultan Senior MMM asal Kupang Nusa Tenggara Timur, Edwin Soru.

Menurutnya, sarat untuk bergabung dengan MMM seseorang dituntut untuk jujur dan memahami ideologi MMM. Tanpa kejujuran, maka seorang anggota MMM akan dikeluarkan paksa dari komunitas (diblokir).

"Anehnya,, kejujuran ini dikatakan sebuah penipuan ... Jika kejujuran dikatakan penipuan maka sebuah fitnah telah dikeluarknan dari mulut2 mreka yang tidak tahu apa2 tentang mmm...." Tulis Edwin Soru dalam pesannya yang diterima majalahbuser.com.

Untuk diketahui, di komunitas MMM orang yang meberi bantuan disebut PH (Provide Help) dan orang yang meminta bantuan disebut GH (Get Help).

Hasil pantauan majalahbuser.com dilapangan diketahui, anggota MMM yang disebut participant jika ingin PH atau GH tidak perlu repot, tetapi cukup membuka Personal Office miliknya, dengan klik menu PH atau GH maka system akan mempertemukan  mereka (berjodoh).

Setelah mereka berjodoh, dari account masing-masing, mereka bisa saling obrol di menu pesan. Dan tentu saja, di account mereka ada data pribadi mulai nomor rekening sampai nomor telepon.

Sementara itu, menanggapi berita media yang "tidak berpihak" ke MMM, seorang loyalis MMM, M Syafieq dalam akun facebooknya mengungkap geramnya.

"Mereka pikir mavrodian itu kumpulan org2 gila harta, yg selalu panik jika ada problem melanda Komunitas MmM!
..... Mereka pikir KITA pengecut, mereka pikir KITA berinvestasi, mereka pikir KITA menabung, mereka pikir KITA Mereka,,, Salah besar om!!!

.......Tolong jangan kriminalisasi komunitas kami! Kami bukan kumpulan teroris yg mesti diwaspadai! Kami juga bukan lintah darat yg mesti dikhawatirkan! Kami hnya segelintir org yg ingin merasakan hidup bahagia, jauh dari hutang dan sehat dalam berpikir dan bertindak!
Inilah kami, Mavrodian!" demikian tulis M Syafieq dalam akun facebooknya.

Di tempat terpisah, salah satu konsultan MMM asal Kediri, Gede Kuntoro kepada majalahbuser.com mengatakan, banyak orang menilai salah tentang MMM karena belum mengenal lebih dalam tentang MMM.

"Ibaratnya, mereka berkata, hamburger itu tidak enak, padahal mereka belum pernah makan hamburger" ungkapnya.

Untuk itu, Gede Kuntoro mempersilakan mereka yang ingin tahu banyak tentang MMM mengunjungi website resmi MMM: http://indonesia-mmm.net/  atau menghubungi nomor ponselnya: 081259728270 jika ada ada yang ingin tahu (berkonsultasi) tentang MMM. (pri/bsr1)

Rabu, 8 April 2015

Bagaimana Legalitas MMM? Ini Jawabnya
Top Leader MMM Indonesia
Michael Lai (paling kiri)
Kegiatan Sosial MMM, menyantuni anak yatim
Loyalis MMM  disebut "Mavrodian" dengan salam Jari tangan membentuk huruf "MMM"
MEGA CONFERENCE MMM INDONESIA
11 Januari 2015 Madiun Jawa Timur
Iklan MMM di sebuah Televisi