Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung.

Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.

Jakarta - Gayus Tambunan kini tak lagi dibela oleh tim pengacara yang berasal dari kantor hukum Adnan Buyung Nasution. Gayus hanya dibela oleh tim pengacara dari Hotma Sitompul untuk menghadapi kasus yang sedang diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami memutuskan untuk tidak mendampingi lagi saudara Gayus Tambunan dalam pemeriksaan di KPK," kata bekas pengacara Gayus, Pia Akbar Nasution, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 2 Februari 2011.

Pia menjelaskan, keputusan ini diambil pada 1 Februari 2011. Pemutusan pendampingan ini dilakukan karena Gayus tetap menginginkan agar didampingi oleh tim pengacara dari kantor hukum lain. "Kami keberatan saudara Gayus menggunakan kantor hukum lain," ujarnya.

Seperti diketahui, saat ini KPK sedang mengusut kasus Gayus terkait sumber uang yang dimiliki mantan pegawai Ditjen Pajak itu. KPK juga sudah meminta kepada Kementerian Keuangan untuk menyerahkan data 151 perusahaan yang diduga pernah berhubungan dengan Gayus.

Sementara itu, pengacara Hotma Sitompul menyatakan untuk perkara di KPK itu, timnya akan turun langsung. "Kami yang menangani perkara Gayus yang di KPK," kata Hotma.

Selain kasus di KPK, Hotma juga akan mendampingi Gayus untuk kasus dugaan pemalsuan paspor yang sedang ditangani Mabes Polri. "Tapi kasus itu masih belum berjalan," ujarnya. (art) (VIVAnews)

Home

Nasional

Daerah

Sport

LifeStyle

Opini

Advetorial

SuratPembaca

Redaksi