Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
NEW EDITION
Sikap Kami
Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung,
Opini
Friend Link
Kepada Gayus Hukum Bersujud
Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Senin, 17 Januari 2011
Kediri - Bencana puting beliung menerjang kawasan wisata air terjun Besuki di Desa Besuki, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Kejadian ini mengakibatkan lokasi tersebut terpaksa harus ditutup, karena sejumlah warung dan kios rusak berat tertimpa pohon berukuran besar yang bertumbangan.

Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, bencana puting beliung terjadi pada Sabtu (15/1/2011) malam, setelah sebelumnya hujan lebat turun
Puting Beliung Porak Porandakan Kawasan Wisata Air Terjun Besuki
Tapi hujannya sendiri memang sejak sore sudah turun," kata Warsidi (46), salah satu pemilik kios saat ditemui wartawan disela bersih-bersih lokasi usahanya.

Warsidi menambahkan, dengan kondisi rusak berat pada sejumlah kios, pengelola memutuskan menutup kawasan wisata  tersebut tanpa adanya ketentuan batas waktu. Terlebih setelah tiupan angin kencang diakui masih terus terjadi. "Ya ini bersih-bersihnya sendiri selesai kapan kami juga nggak tahu. Pokoknya kalau aman lanjut, kalau kelihatan bahaya berhenti dulu," sambungnya.

Dilakukannya penutupan kawasan wisata di lereng Gunung Wilis tersebut, secara langsung menimbulkan kekecewaan di kalangan pengunjung.  Mereka mengaku baru mengetahui adanya bencana tersebut setelah sampai di lokasi.

"Pengelola nggak memasang pengumuman di bawah. Lha ini kami sudah jauh-jauh naik, sampai disini nggak tahunya ditutup," kata Siswanto, salah satu calon pengunjung dengan nada kecewa.

Secara terpisah pihak pengelola juga mengaku merasakan kekecewaan, karena bencana puting beliung tersebut menimbulkan kerugian yang tak sedikit. Dari penjualan tiket, jika kawasan wisata tersebut dibuka bisa menghasilkan nilai hingga jutaan rupiah dalam sehari.

"Mau kecewa ya memang kecewa, karena kalau tutup begini kan nggak ada pemasukan. Tapi mau kecewa juga bagaimana, ini kan juga bencana yang kami sendiri tidak memintanya," ungkap Pirin, salah satu petugas di kawasan wisata air terjun Besuki.

Terkait tidak adanya pengumuman bagi calon pengunjung, hingga menimbulkan adanya kekecewaan, Pirin mengakui bukan karena kesengajaan. Pengelola mengaku hanya belum sempat memasang pengumuman tersebut. "Kami sendiri tahunya kalau ada puting beliung kan pagi tadi, makanya belum sempat pasang pengumuman air terjun ditutup," pungkasnya. (bdh/bdh) (detiksurabaya)