Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
NEW EDITION
Sikap Kami
Berjalan lebih dari setahun, drama kasus Bibit-Chandra akhirnya Senin (25/10) menuju titik akhir. Kejaksaan memilih opsi pengesampingan (deponering) perkara ini. Dengan diambilnya keputusan deponeering ini, dua pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, kini secara legal nasibnya terkatung-katung,
Opini
Friend Link
Kepada Gayus Hukum Bersujud
Seluruh keperkasaan dan kewibawaan hukum Republik Indonesia mulai hari ini harus memaklumatkan kepada dunia bahwa hukum telah mati. Mati karena dipaksa bersujud dan menyembah kepada superman mahaperkasa bernama Gayus Tambunan.
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Senin, 17 Januari 2011
Reshuffle atau Tidak, Pasti Mengejutkan

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang masih belum memutuskan apakah akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Namun, keputusan presiden diperkirakan akan mengejutkan banyak orang. Partai Golkar menyatakan siap jika kadernya dalam pemerintahan dicopot oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karena itu, Presiden tidak perlu ragu-ragu melakukan reshuffle kabinet
"Kalau akhirnya dilakukan langkah-langkah itu, kami akan hormati. Presiden tidak perlu ragu-ragu," kata Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso di DPR, Jakarta, Jumat (14/1/2011).

Menurut Priyo, jika presiden ingin memperbaiki kinerja kabinet, ia tidak perlu ragu-ragu melakukan reshuffle. Apalagi, presiden memiliki hak prerogatif.

Publik sudah banyak belajar dari sikap politik SBY yang tak bisa ditebak dan cenderung memberikan kejutan kepada masyarakat. Contohnya, saat memilih Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief.

Meskipun di awal publik pernah mendapatkan informasi mengenai reshuffle kabinet, tetapi sekarang publik belum mendengar informasi mutakhir terkait akan dilakukannya reshuffle kabinet atau tidak.

Sebagaimana diikuti dari perkembangan pemberitaan, Presiden Yudhoyono sudah menerima laporan hasil evaluasi kerja dari sebanyak 47 kementerian dan lembaga. Menurut Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto ada menteri yang mendapat rapor merah.

Sudi Silalahi (Menteri Sekretaris Negara) menyatakan akan ada yang diganti jika memang kinerjanya buruk. ”Nah, sekarang kita tunggu saja, tentu presiden sekarang masih mempelajari," tambah Ahmad Mubarok, Dewan Pembina Partai Demokrat

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, perombakan (reshuffle) kabinet bisa berdampak positif apabila didukung dengan komitmen partai-partai lain yang masuk dalam koalisi. Bongkar pasang kabinet tidak akan berdampak baik apabila partai koalisi berkaki dua.

Positif jika kemudian komitmen diperkuat. ”Ada pergantian, tapi kemudian yang diganti itu tetap komit. PKS tetap komit, PPP tetap komit, PKB tetap komit. Itu bagus," ungkap Bima, Rabu (12/1/2011)

Namun, Bima menilai, reshuffle tanpa penguatan komitmen dari partai koalisi tidak akan berguna. Pasalnya, selama ini hanya kader di kabinet yang solid, tetapi di luar kabinet tidak loyal pada komitmen koalisi.

Karena itu, prediksi reshuffle kabinet oleh SBY bisa saja meleset, mengingat seringkali presiden tampak ragu. Apalagi kini menghadapi tekanan publik dari publik termasuk para tokoh lintas agama cukup deras. [mdr] (INILAH.COM)