Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Perang Terhadap Libya Dimulai

Tripoli - Akhirnya Libya bernasib seperti Irak. Diperangi ketika menolak kemauan Barat. Bedanya dari Irak, sementara ini, serangan kepada negeri kecil berpenduduk 6,4 juta yang dipimpin Moammar Khadafy itu bersifat "terbatas".

Dipimpin Amerika Serikat, serangan dimulai Sabtu (19/03/2011) waktu setempat ketika pasukan Amerika Serikat dan Inggris menembakkan serangan rudal.
Tercatat sedikitnya 110 rudal jelajah Tomahawk diarahkan ke sasaran di Libya, yakni lokasi-lokasi yang dianggap pertahanan udara Moammar Khadafy.

Seorang pejabat penting mengonfirmasi serangan rudal itu setelah Presiden Barack Obama memerintahkan "aksi militer terbatas" untuk membantu resolusi PBB yang mendukung intervensi bersenjata terhadap rezim Khadafy.

Laksamana William Gortney mengatakan pada wartawan bahwa "awal siang ini 110 lebih rudal jelajah Tomahawk telah ditembakkan dari kapal dan kapal selam AS dan Inggris, menghantam lebih dari 20 sistem pertahanan udara terintegrasikan dan fasilitas pertahanan ke darat lainnya.

Rudal pertama menghantam pada pukul 19 GMT (pukul 02.00 WIB) menyusul serangan udara yang dilakukan sebelumnya oleh pesawat perang Perancis, kata Gortney, direktur staf gabungan AS.

"Itu tahap pertama dari operasi banyak tahap" untuk melaksanakan resolusi PBB dan mencegah rezim Libya menggunakan pasukan terhadap rakyatnya sendiri, ujarnya. Satu kapal selam Inggris bergabung dengan kapal dan kapal selam AS lainnya dalam serangan rudal itu, katanya.

AS dan negara-negara sekutunya belum menerapkan zona larangan terbang dengan pesawat yang mematroli angkasa, katanya, tapi "kami akan menetapkan kondisi untuk dapat mencapai keadaan itu".

"Misi kami sekarang ini adalah untuk membentuk ruang pertempuran dalam satu cara di mana mitra-mitra kami mungkin akan mengambil pimpinan," kata dia, memberi kesan lebih banyak peran dukungan pada militer Amerika.

Ketika ditanya apakah AS akan mengirim jet tempur untuk melakukan serangan pengeboman di Libya, Gortney menolak menjawab.

Merujuk pada peta operasi, Gortney menjelaskan sebagian besar sasaran "adalah di atau dekat pantai, kenyataan yang membuat kehancuran mereka penting untuk melaksanakan zona larangan terbang, sejak begitu banyak aktivitas udara kami saksikan dan begitu banyak upaya militer rezim itu terjadi di bagian negara itu".

Sasaran itu termasuk tempat-tempat rudal permukaan-ke-udara, tetapi terlalu dini untuk mengatakan seberapa efektif serangan Tomahawk itu, ujarnya.

"Karena ini malam di sana, akan ada beberapa waktu lagi sebelum kami mendapat gambaran komplet mengenai keberhasilan serangan ini," kata laksamana itu. Operasi AS itu—dinamai "Odyssey Dawn" (Petualangan Fajar)—menyusul misi awal pesawat perang Perancis, yang melakukan empat serangan udara pada Sabtu, yang menghancurkan beberapa kendaraan lapis baja pasukan Khadafy.

Dua destroyer angkatan laut AS dan tiga kapal selam AS telah ditempatkan di Laut Tengah dekat Libya, semuanya diperlengkapi dengan rudal jelajah Tomahawk. (Kompas.com)
m.khadafi-di-balik-kaca-anti-peluru-saat-parade-militer-2009

Senin, 21 Maret 2011
      Berita Daerah  :