Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jum'at, 25 Maret 2011
Trenggalek – Lebih dari 200 santri yang tergabung dalam Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa dan Madura menggelar Batshul Masail ke-XXII di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Jajar, Sumbergayam, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

Mereka membahas tentang hukum penyelenggaraan kontes penjaringan bakat artis, standar mampu untuk berangkat haji terkait daftar tunggu selama tujuh tahun, dan acara hipnotis di stasiun televisi.
Acara rutinan yang digelar dua kali setahun itu akan helat selama dua hari, 23-24 Maret 2011. Acara dihadiri oleh Bupati Trenggalek Mulyadi, dan akan ditutup oleh Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Kamis pukul 19.30 WIB nanti. Gus Ipul juga akan melantik pengurus baru FMPP pereode 2011-2013

Bupati Trenggalek Mulyadi dalam sambutannya menyatakan, merespon positif diselenggarakannya batshul Masail. Dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan mengirimkan dua santrinya ke Negara Australia dalam rangka mempelajari Ilmu Wirausaha. Ilmu tersebut kelak akan ditularkan ke pesantren-pesantren yang ada di Trenggalek.

"Pemkab Trenggalek juga akan mengucurkan dana sebesar Rp 1,5 M untuk dunia pesantren," kata Mulyadi.

Sementara Ketua FMPP Pusat Agus Abdul Muid Shohib mengatakan, acara Batshul Masail mengundang lebih dari 200 santri se-Jawa dan Madura. Di antaranya Pesantren Lirboyo, Pesantren Ploso, Pesantren API, Pesantren Sidogiri, Pesantren Hidayatut Tulab Trenggalek dan masih banyak lagi.

“Tema yang akan dibahas dalam dalam pertemuan kali ini adalah seputar dunia entertainmen antara lain, Uya Kuya, Indonesia Mencari Bakat (IMB), Seputar Haji dan masih banyak lagi,” kata Agus Abdul Muid Shohib.

Keputusan Batshul Masail yang dianggap meresahkan masyarakat seperti, fatwa haram facebook, rebonding, foto preeweding, kata Agus Muid, sifatnya memberikan pencerahan kepada masyarakat luas mengenai hukum syariat yang benar. "FMPP justru mengajak mengajak masyarakat mensinergikan hukum agama dalam kehidupan sehari-hari," terangnya.

Sebelum memutuskan, imbuh Agus, FMPP juga memandang aspek ekonomi, sosial, dan lain-lain. Sehingga, protes masyarakat dapat dimaklumi karena dimungkinkan masyarakat belum mengetahui hukum agama yang benar, sehingga mereka langsung kaget.

Pada pembukaan batshul masail, juga dihadiri oleh KH Zainuddin Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Ploso, KH Khafabihi Mahrus, Rais Syuriah PBNU dan Kiai Afifuddin, K. Bahauddin Jumadi, dan masih banyak lagi. [nng/but](beritajatim.com)

Uya Kuya Dibahas Santri se-Jawa dan Madura

Uya Kuya
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :