Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Cirebon - Dua mata tombak berlapis emas dan perak milik Keraton Kaprabonan Cirebon tiba-tiba hilang, Kamis (23/6/2011) malam. Kedua mata tombak itu masing-masing berbentuk kujang dan trisula.

Benda berusia ratusan tahun itu baru diketahui tidak ada di tempat penyimpanan selepas waktu Magrib atau sekitar pukul 18.30.
Sabtu, 25 Juni 2011
Dua Mata Tombak Berlapis Emas Keraton Kaprabonan Raib
Ketika itu, Sultan Kaprabonan, Pangeran Raja Hempi, yang tengah berada di Bandung guna mengikuti acara silaturahmi nasional (Silatnas) Raja dan Sultan se-Nusantara 2011, menanyakan keberadaan benda-benda pusaka peninggalan Kesultanan Cirebon tersebut. Namun saat dicek oleh abdi dalem ke tempat penyimpanan ternyata benda tersebut sudah tidak ada.

Bukan hanya dua mata tombak berlapis emas dan perak, ternyata sejumlah benda pusaka lain juga ikut raib. Benda tersebut antara lain dua buah keris dan satu pedang berukuran kurang dari satu meter.

"Dua keris tersebut berusia ratusan tahun. Di batangnya tertera nama dan tahun pembuatan," kata abdi dalem Keraton Kaprabonan, Edi Junaedi, Jumat (24/6/2011).

Adapun batang tombak yang hilang mata tombaknya masih ada di penyimpanan benda pusaka. Tombak tersebut tidak ikut hilang, melainkan hanya mata tombaknya yang berbentuk kujang dan trisula yang hilang.

Menurut Edi, pihaknya tidak mengetahui bagaimana benda pusaka tersebut bisa hilang. Sebab sejauh ini tempat penyimpanan benda pusaka tergolong aman.

Selain itu, tidak ada tanda-tanda masuknya maling ke dalam ruangan penyimpanan benda pusaka. Baik pintu maupun jendela dalam kondisi baik, tidak ada yang rusak.

Meski demikian, pihak keraton tetap melaporkan hilangnya benda pusaka kepada kepolisian. Polisi pun sudah turun ke lokasi guna melakukan olah TKP.

Benda pusaka di Keraton Kaprabonan merupakan peninggalan Kesultanan Cirebon yang berkuasa pada abad ke-15. Kesultanan Cirebon sendiri memiliki peran dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat. Benda pusaka peninggalan Kesultanan Cirebon tersebut biasanya digunakan dalam upacara kebesaran di Keraton Kaprabonan.

Selain itu, kerap diikutkan dalam pameran benda pusaka. Keraton Kaprabonan berdiri pada tahun 1696 M yang dipimpin oleh Pangeran Raja Adipati Kaprabon, putra Sultan Anom Badrudin Keraton Kanoman dari permaisuri kedua, Ratu Sultan Panengah. Pangeran Raja Hempi memimpin sejak tahun 2001, merupakan penerus dari generasi kesembilan. (Tribunnews)
Ilustrasi Mata Tombak
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :