Sleman - Fenomena crop circle kembali muncul. Kali ini sebuah crop circle berbentuk telapak kaki manusia ditemukan di tanah kas desa seluas 3000 meter persegi di Desa Minomartani, Sleman.

Kapolres Sleman, AKBP Irwan Ramaini yang datang ke lokasi mengatakan, crop circle ini mirip dengan yang sebelumnya di Berbah, Sleman. "Ini pengrusakan. Kami segera mengadakan penyelidikan," kata Irwan, Kamis (19/5/2011).

Menurut Irwan, petani setempat menganggap kondisi itu sebagai hal biasa.Sawah tersebut digarap dua orang warga, yakni Wardoyo dan Rebo Suwardi, warga RT 33/12 Mlandangan, Minomartani, Ngaglik. "Ini sudah biasa. Paling karena angin," ujar Rebo santai.

Minggu (15/5/2011) sekitar pukul 14.00 WIB, Rebo sempat menilik sawahnya itu. Saat itu, ia melihat sudah ada beberapa bagian yang roboh. Hujan lalu turun deras. Rebo pulang ke rumah. "Pukul 17.00 WIB saya kembali ke sawah. Kondisinya sudah seperti itu," katanya.

Hasil dari sawah itu digunakan untuk membiayai pekerjaan Dukuh Mlambangan dan Kepala Bagian Pembangunan. "Sebagian akan panen dua minggu lagi, sebagian masih satu bulan lagi," ujar Kapolsek Ngaglik, AKP Sulistyo.

Ia mengatakan, akan segera mengundang ahli dari Batan untuk memeriksa ada tidaknya radioaktif di daerah crop circle. "Seandainya tidak ada, berarti ini murni pengrusakan," ujar dia.

Berdasarkan pengamatan Tribun Jogja (Grup Tribunnews), semua padi ambruk ke arah utara. Tidak semua padi ambruk dengan sudut yang sama, ada yang ambruk seutuhnya, ada pula yang menyisakan 45 derajat.

Di beberapa titik, padi ambruk namun tidak rata dengan tanah. Padi itu justru membentuk ikatan di tengah crop circle. Ada lima ikatan yang bentuknya serupa seperti itu. (tribunnews)