Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Probolinggo - Ulat bulu di Probolinggo, Jawa Timur berubah mernjadi monster yang menakutkan warga setempat, karena jumlahnya yang sangat banyak.

Warga Kecamatan Tegal Siwalan dan Leces Kab Probolinggo resah. Ulat bulu tak hanya menyerang tanaman hingga daun meranggas, melainkan juga sudah menjalar ke rumah-rumah warga, bahkan masuk ke kamar tidur.
27 Maret 2011
Monster Ulat Bulu Resahkan Warga Probolinggo
Warga khawatir serangan ulat bulu semakin menjadi-jadi dan bertambah beringas. Berbagai upaya membasmi ulat telah dilakukan, antara lain dengan memunguti satu per satu lalu membakarnya. Tapi ada juga warga yang terpaksa menyemprot dengan insektisida (racun) bawang. Namun jumlah ulat semakin bertambah banyak.

Serangan ulat telah berlangsung sejak seminggu yang lalu. Yang diserang di antaranya Desa Banjarsawah dan Sumberbulu, Kec Tegalsiwalan. Sedangkan di Kec Leces, ulat menyerang Desa Pondok Wuluh, Clarak, Sumber Kedawung, dan Desa Lecas. Ulat bulu gatal ini kebanyakan menyerang daun mangga.

Di RT 5 RW 6 Desa Sumberkedawung serangan ulat terlihat ganas. Banyak tanaman, terutama mangga, daunnya habis dimakan ulat, yang tersisa hanya ranting dan batang. Ketika daun sudah ludes, ulat merambat ke permukiman warga.

Ulat merambat ke mana-mana, ke sekolah, warung, toko kelontong, bahkan musala milik Muhammad Zainal, warga Sumberkedawung, dijadikan sarang ulat. Saking banyaknya ulat yang menjalar di dinding dan berkeliaran di lantai, warga enggan memanfaatkan musala untuk aktivitas dan kegiatan agama. “Wah sampean lihat sendiri. Yah, ulat itu menyerang sekitar seminggu yang lalu,” ungkap M Zainal yang rumahnya juga dihuni ulat.

Hal senada juga disampaikan Subaidi, pemilik warung di selatan musala M Zainal. Warung nasi dan kopi ini sepi pembeli gara-gara ulat. Agar ulat yang menjalar di dindingnya tidak masuk ke dalam warung, Subaidi memberi atau menyiram oli di dinding dan lantai teras warung. “Supaya tidak masuk ke dalam. Gara-gara ulat, orang enggan beli,” terang Subaidi di sela-sela menyiram oli ke dinding warungnya.

Ulat yang tidak bisa dihitung jumlahnya itu tidak hanya mencemaskan warga. Para pejalan kaki dan pengendara, juga terganggu. Para pejalan kaki, pengendara sepeda pancal, dan motor, terpaksa harus sering menengok ke atas menghindari ulat yang bergelantungan di tengah jalan dari pepohonan. Bahkan sebagian terpaksa memakai payung. “Kemarin ada yang menabrak pagar karena menghindar ulat yang menggelantung di tengah jalan,” ujar seorang warga.

“Sudah saya kumpulkan kemudian saya bakar. Tapi ulat semakin bertambah banyak,” terang Ny Wiwik, tetangga dan saudara M Zainal. Perempuan setengah baya ini mengaku tidak nyenyak tidur di malam hari. Sesekali ia dibangunkan ulat yang menjalar di tubuhnya.

Warga berharap pihak Pemkab Probolinggo turun tangan membantu warga mengusir ulat yang benar-benar meresahkan warga ini. (surya)(berita2.com)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :