Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Kediri - Polres Kediri Kota akan melakukan kerjasama dengan seluruh pengusaha warnet yang ada di Kota Kediri.

Kerjasama tersebut sebagai langkah preventif paska terjadinya bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Keputon, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2011) kemarin.
Selasa, 27 September 2011

Awas, Calon Pelaku Bom Bunuh Diri adalah Perempuan
"Untuk pengusaha warnet dalam waktu dekat kita kumpulkan.  Pengeboman di Solo itu pelakunya sempat browsing dengan pemimpin Alqaeda Osama bin Laden atau jaringannya. Sehingga apabila ada temen-temen warnet mencurigai seseorang, maka akan menelpon dengan kami dan kami menindaklanjuti," ujar Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Didit Prihantoro, Senin (26/9/2011).

Ditambahkannya, saat ini kepolisian sudah berhasil mengidentifikasi calon pelaku bom bunuh diri yang memiliki keterkaitan dengan teror di Solo. Pelaku adalah seorang perempuan, memakai tas rangsel punggung baik di depan atau belakang. Diharapkan masyarakat tidak gegabah, karena polisi akan melakukan langkah pencegahan.

"Adanya kerjasama dengan warnet, maka jaringan kita (kepolisian) akan semakin luas. Karena dari jaringan kita dikatakan kita Yosep (Ahmad Yosepa alias Ahmad Abu Dauh alias Raharjo terduga pelaku bom bunuh diri Solo) memiliki teman-teman yang masuk ke wilayah Jawa Timur," imbuh Didit Prihantoro.

Mereka (teman-teman Yosepa) adalah rentetan kejadian kasus bom di Cirebon. Beberapa diantara mereka ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) karena masih belum tertangkap.

"Berdasarkan analisa kami, mereka cenderung mencari sasaran ke kota besar agar gaungnya cepet meluas. Kalau kota kecil tidak begitu seneng sasarannya kota besar misalnya di Jawa Timur itu Surabaya. Tetapi bisa saja mereka dari Jawa Tengah kemudian ke Magetan lalu Madiun, bisa Kediri dan Jombang," ungkap Didit Prihantoro

Selain seorang perempuan dan membawa tas rangsel punggung, calon pelaku bom bunuh diri hasil diidentifikasi kepolisian tersebut juga merupakan orang asing. Mereka juga memeliki ciri-ciri khusus, tetapi Polres Kediri Kota tidak engan untuk membeberkannya

"Orang asing yang dimaksud bukan orang luar negeri. Tetapi orang yang asing yang tidak dikenali di suatu tempat. Maka itu perlu kita curigai. Akan kita tanya identitasnya. Kemudian kalau perlu kita geledah isi tasnya. Karena biasanya mereka membawa laptop sebagai alat komunikasi dengan jaringan yang ada diatasnya," terang Didit

Didit menjamin bahwa Kota Kediri terhindar dari keberadaan jaringan tersebut. Sehingga masyarakat tidak perlu was-was. Tetapi, untuk daerah lain, Didit tidak berani mengatakan, karena berhubungan dengan polres lainnya. Kendati demikian, polisi akan melakukan upaya backup secara penuh. [nng/but](beritajatim.com)
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Didit Prihantoro