Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam mengaku dirinya tidak memiliki wewenang sebagai pengambil keputusan dalam sejumlah proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga, termasuk proyek pembangunan wisma atlet Jakabaring dan proyek pembangunan fasilitas olahraga di Hambalang, Sentul, Jawa Barat.

Selasa, 16 Agustus 2011

Wafid Sebut Andi Mallarangeng-Nazar Koordinasi Proyek
Menurut Wafid, di Kemenpora ia memiliki atasan, yakni Andi Mallarangeng. Menteri Andi-lah yang disebut Wafid berkoordinasi langsung dengan bos Grup Permai, Muhammad Nazaruddin.

"Saya bukan pengambil keputusan. Saya punya pimpinan juga. Pak Nazar bilang, nanti dia yang bilang ke Pak Menteri," ujarnya saat bersaksi untuk terdakwa kasus suap wisma atlet, Mindo Rosalina Manulang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi DKI, Senin, 15 Agustus 2011.

Penjelasan itu diberikan Wafid saat dicecar jaksa penuntut umum Agus Salim mengenai pertemuan perdananya dengan Nazaruddin dan Rosa pada pukul 19.00 WIB di Restoran Arcadia, Senayan, awal 2010. Wafid mulanya mengaku tidak terlalu ingat kronologis pertemuan tersebut.

Ia menyatakan dalam pertemuan itu ia mengenal Nazaruddin sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, bukan Bendahara Umum Partai Demokrat. "Karena masih kaku, kami enggak bicara apa-apa. Tapi beliau bilang, kalau dimungkinkan, Rosa akan ikut kegiatan Kemenpora," katanya.

Penjelasan Wafid kemudian dilengkapi Rosa. Direktur Marketing PT Anak Negeri itu menyebut pertemuan perdananya dengan Wafid sudah diwarnai pembicaraan soal proyek di Kemenpora. "Sambil ngobrol, Bapak (Wafid) dan Pak Nazar sudah cerita macam-macam tentang pekerjaan. Mungkin nanti akan ada anggaran untuk Hambalang dan SEA Games," tutur Rosa.

Menurut Rosa, saat itu Wafid tidak menolak apa-apa. "Waktu itu Bapak bilang oke. Pokoknya dia siap menjalankan perintah kalau pimpinan-pimpinan sudah oke dan 'sebelah-sebelah' sudah oke juga, dia siap," ujarnya.

Sebelumnya dalam sidang kasus suap wisma atlet dengan terdakwa Mohammad El Idris, Rosa juga mengeluarkan pengakuan serupa. Ia menyebut, dalam pertemuan perdana antara dia, Nazar, dan Wafid, proyek SEA Games dan Hambalang sudah mulai dibahas. Namun, pada saat itu ia belum tahu, jika proyek SEA Games yang dimaksud adalah proyek pembangunan wisma atlet.

Tudingan Wafid itu dibantah oleh Andi Mallarangeng. "Nggak benar itu (pengakuan Wafid)," kata Andi usai pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara Jakarta, Senin 15 Agustus 2011.

Andi Mallarangeng Bantah Pengakuan Wafid

Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng membantah pengakuan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, yang menyebutkan bahwa dirinya dan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang berkoordinasi soal proyek-proyek kementerian.


"Nggak benar itu (pengakuan Wafid)," kata Andi usai pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara Jakarta, Senin 15 Agustus 2011.

Menurut Andi, dia tak pernah tahu soal deal-deal proyek yang menyeret bawahannya itu menjadi tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games. "Saya tidak pernah dilapori kalau ada penyimpangan-penyimpangan, yang dilapori hanya prosedur-prosedurnya," kata Andi. (Tempointeraktif )
Nazaruddin (kiri) dan Andi Mallarangeng (kanan)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :