Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Aksi pembajakan Sertu Darso menjadi catatan pertama bagi perkeretaapian Indonesia. Sertu Darso menjadi orang pertama yang menyandera masinis.
"Ini merupakan kejadian pertama bagi PT KAI. Sebelumnya belum pernah terjadi," kata Humas PT KAI Sugeng Priyono, Sabtu (27/8/2011).
Minggu, 28 Agustus 2011

Pembajakan KA Gajayana Jadi Sejarah Pertama
Beruntung aksi maut anggota TNI ini tidak mengganggu operasionalisasi mudik lebaran 2011. Pasalnya, kereta api Gajayana yang dibajak sama sekali tidak membawa penumpang. Kereta hanya diisi kru kereta api dan petugas restorasi.

"Dengan adanya kejadian ini mulai saat ini seluruh perjalanan KA di loko akan diadakan pengawalan secara estafet baik itu dari Jakarta maupun arah sebaliknya," katanya.

Seperti diketahui, KA Gajayana Lebaran pada Sabtu (27/8/2011) pagi dibajak oleh oknum TNI bernama Serti Darso saat melintas di Stasiun Haurgeulis Daops III Cirebon. Saat itu, Darso menodongkan senjata api dan senjata tajam ke arah masinis, Yodian Wiliarso dan asistennya Bambang Suradi.

Darso disergap puluhan polisi di Stasiun Senen. Bahkan, polisi sempat melepas tembakan sebanyak tiga kali untuk membekuk pelaku. Bersama dengan ditangkapnya Darso, polisi mengamankan Sugiyanto. Namun Sugiyanto dilepas kembali karena tidak terkait dengan aksi pembajakan yang dilakukan Darso.


Kronologi Pembajakan KA Gajayana oleh Oknum TNI

Sabtu, 27 Agustus 2011 17:08 WIB Stasiun Senen dihebohkan dengan peristiwa pembajakan KA Gajayana dari Malang menuju Jakarta. Pelaku yang saat ini sudah diringkus melakukan aksinya dengan menodongkan senjata tajam ke dada masinis yang menjadi korban.

Untuk meluruskan kejadian yang awalnya simpang siur tersebut maka PT. KAI melalui Kepala Humas PT. KAI, Sugeng Priyono membuka jumpa pers agar wartawan mengetahui kronologis kejadian tersebut.

Kejadian bermula saat Kereta api Gajayana no 7101 A diluncurkan dari malang menuju jakarta. Sesampainya di sekitaran Stasiun Telaga Sari, beberapa orang menghadang kereta api tersebut. Diantarnya menaiki lokomotif saat kereta memperlambat kecepatan.

Masinis memberikan signal hijau-hijau di sekitaran Cikampek pada pukul 8.14 WIB yang artinya meminta untuk langsung tanpa harus berhenti di stasiun. Hal ini membuat petugas pengendali curiga dan mencoba melakukan panggilan namun tidak ada respon.

Pukul 09.12 WIB terdengar suara pelan dari radio dengan kalimat "Disandera". Saat itu  pengendali Stasiun Jatinegara mengetahui bahwa KA Gajayana dalam keadaan luar biasa sehingga mengalihkan jalur menuju Stasiun Senen dikarenakan personel kepolisian cukup banyak di sana.

Dalam rangkaian gerbong terdapat sejumlah awak kereta api dan Seorang petugas yang ikut dalam rangkaian mencoba menarik rem darurat sehingga kereta api berjalan pelan menuju Stasiun dan di sana aksi penggerebekan dilakukan.

Pelaku segera diamankan petugas. Pada saat melakukan penyergapan, polisi menemukan senjata api di bawah ruang kendali KA. Para awak kereta api dimintai keterangan sebagai saksi di ruang kepala stasiun senen untuk kelengkapan Berita Acara Pidana (BAP). (Tribunnews)
kereta api Gajayana
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :