Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Bojonegoro - Hasil olah TKP yang dilakukan tim gabungan Ditlantas Polda Jatim, DDLAJ Jatim, dan tim Labfor Mabes Polri cabang Surabaya di Polda Jatim, menyebutkan sopir truk tronton salah dan penyebab kecelakaan.

Pernyataan itu dinyatakan oleh Kasubdit Pidakum Ditlantas Polda Jatim Kompol Ade Safi Simanjuntak kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian, Rabu (13/7/2011).
Kamis, 14 Juli 2011
Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut Bojonegoro
"Setelah dilakukan penelitian oleh tim gabungan pukul 14.30 tronton diduga penyebab kecelakaan beruntun," katanya.
Dari kesimpulan olah TKP dan keterangan saksi di lapangan, penyebab sementara karena lalainya pengemudi truk tronton yang mengangkut semen. Di TKP, menunjukkan truk Tronton melewati marka garis utuh. " Dari sini, pengemudi truk tidak boleh menyalip," jelasnya.
Kompol Ade menuturkan, truk tronton berjalan dari arah utara ke selatan. Truk yang dikemudikan oleh Abdurrohman (45), warga Desa/Kecamatan Jenu Tuban hendak mendahului pick up/colt diesel di depannya.

"Saat mendahului itu, truk tronton menerobos marka, dengan kondisi jalan menurun," jelasnya.
Truk tronton membawa muatan semen sebanyak 30 ton lebih atau sekitar 750 sak semen. Dari arah berlawan, selatan menuju utara, truk tanki yang dikemudikan Ahmad Nazrullah (35), warga Ngoro Jombang berjalan menanjak.
Kompol Ade menambahkan, truk tronton di TKP saat hendak menyalip pick up di depannya, mengetahui ada kegiatan masyarakat mencoba untuk mengerem dan kembali ke jalurnya. Tetapi, karena ondisi jalan menurun, rem truk tronton sudah tidak berfungsi dengan baik, akhirnya menyerempet pick up yang dikemudikan  Mulyadi, warga Kecamatan Margomulyo, hingga mental ke sebelah kanan jalan. Setelah sebelumnya pick up juga terserempet tanki.

"Dari olah TKP, diketahui pengemudi truk tronton berusaha untuk rem, tetapi tidak berfungsi dan kekuatan rem sudah habis, di lokasi diketahui tinggal 1 per," jelasnya.
Sedangkan truk tanki tanpa muatan berusaha menghindari pick up dan truk tronton, dengan cara membanting stir hingga menabrak dua orang pedagang mainan di sisi timur jalan, lalu jatuh ke jurang. Sementara, sopir truk tronton sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden kecelakaan tersebut.

Dari tim gabungan sudah koordinasi dengan satuan kewilayahan, untuk mengidentifikasi dan kewilayahan untuk mengejar tersangka. Termasuk Satlantas, Intel, dan Reskrim polres melakukan  pengejaran terhadap tersangka.
"Kita sudah terbitkan  DPO untuk sopir tronton, sedangkan  pengemudi truk tanki termasuk korban," ujarnya.

Sopir Tronton Menyerahkan Diri

Abdul Rohman (45) warga Jenu Kabupaten Tuban sopir truk tronton yang menabrak para penonton ketoprak dalam resepsi pernikahan Widodo warga Sumberrejo Margomulyo Bojonegoro, Rabu (13/07/2011) malam, menyerahkan diri di Polantas Bojonegoro.
Saat ditemui beritajatim.com, Abdul Rahman mengakui sempat melarikan diri pada saat kejadian. Hal itu dia lakukan untuk menyelamatkan diri dari amukan massa. "Saya bukan lari dari polisi, saya hanya menyelamatkan diri dari amukan massa yang sedang menonton hiburan," katanya.

"Memang rem saya bBlong, dan saya tidak bisa menghindari tubrukan karena jalan curam, saya sebelum menubruk rumah warga yang sedang mantenan, klakson sudah saya
bunyikan berkali-kali agar orang di sekitar lokasi menghindar," jelasnya.
Ditegaskannya, peristiwa tersebut di luar kemampuannya. Dia sama sekali tidak sengaja. "Siapa sih mas, yang mau menabrak orang," kata karyawan PT Lintas Bangun Persada Tuban.
Sementara itu, AKP Oscar Syamsudin Kasatlantas Polres Bojonegoro masih minta keterangan lebih lanjut kepada Abdul Rahman tentang kejadian laka lantas yang menewaskan 16 korban itu. "Kami masih minta keterangan sopir tronton, sebagai acuan kami untuk melakukan penyidikan," katanya.

Kapolres Sayangkan Warga yang Hanya Menonton

Bojonegoro, AKBP Widodo membantah anggotanya tidak melakukan tugas pengamanan saat kejadian berlangsung. Sudah ada 2 petugas jaga memantau pertunjukan tersebut, ditambah seorang lagi melakukan patroli.

Justru, menurut mantan Kapolres KP3 Tanjung Perak Surabaya itu, masyarakat tidak menunjukkan kesadaran pasca kecelakaan. Mereka tidak membantu proses yang berlangsung di lapangan.
Menurutnya, warga justru hanya menjadi penonton ketika petugas melakukan evakuasi yang hingga sore tadi belum selesai. Padahal begitu banyak material yang tumpah di lokasi kejadian.

"Saya sangat menyangkan warga setempat hanya jadi penonton, meski ada beberapa saja yang ikut membantu petugas," jelas Kapolres Widodo saat ditemui beritajatim.com di kantor Polres, Rabu (13/07/2011).

Polisi  memastikan kecelakaan itu akibat rem blong, namun sementara ini masih menunggu unsur penyebab lain sesuai hasil pemeriksaan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur dan Ditlantas Polda Jatim. Kapolres menambahkan laka lantas ini merupakan kecelakaan terbesar di Jalan Raya selama tahun 2011.

Seperti diberitakan, kecelakaan maut terjadi di Dusun Kedungkrambil, Desa Sumberejo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Selasa (12/7/2011) tengah malam. Sebuah truk menyelonong di tengah kerumunan warga yang sedang hajatan. Akibat kejadian, ada 17 warga yang meninggal beserta belasan warga lain mengalami luka serius. [sue/but](beritajatim)

truk tronton yang mengangkut semen. Di TKP
      Berita Nasional :