Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Surabaya - Kelainan yang dialami Tohari ini cukup aneh. Sekujur kulitnya tiba-tiba mengeras seperti papan kayu. Akibatnya, tubuh pria 35 tahun ini menjadi kaku. Geraknya pun terbatas.

"Sekarang saya tidak bisa menengok dengan memutar leher," kata Tohari saat ditemui di rumah orang tua angkatnya, Wahyudi, di Jalan Nginden III No.4 Surabaya, Selasa, 28 Juni 2011.
Rabu, 29 Juni 2011
Tubuh Pria Ini Mengeras Laksana Papan
Tidak hanya kesulitan memutar leher, Tohari juga sukar membuka mulut karena rahangnya terasa menebal. Tak heran bila bapak satu anak ini butuh waktu lama untuk makan dan minum. "Mulut saya hanya bisa membuka separo, tidak bisa bebas seperti dulu," imbuh lelaki asal Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Nganjuk ini.

Tohari juga tidak bisa tidur dengan leluasa. Sebab untuk mengubah posisi rebahan, dia cukup kesulitan. Sehingga sepanjang malam Tohari hanya tidur dalam posisi telentang. Ketika Tempo memegang tubuhnya, daging Tohari terasa keras seperti semen kering sehingga tidak bisa dicubit.

Tohari tidak tahu penyakit apa yang sedang dia derita. Sebab kelainan itu muncul sejak 2006 atau sepulang dari bekerja di Jakarta. Saat hendak potong rambut, tukang cukurnya kaget karena rambut Tohari mengeras. "Saya baru sadar kalau terserang kelainan tubuh," ungkap Tohari.

Dia mencoba menyembuhkan kelainan itu dengan berobat ke juru sembuh alternatif. "Sudah tak terhitung saya berobat ke penyembuhan alternatif, bahkan sampai ke Banten segala. Tapi tak ada perkembangan," kata Tohari.

Pada 2008 Tohari mencoba berobat ke Rumah Sakit Umum Nganjuk. Tapi, menurutnya, dokternya ikut bingung melihat penyakitnya. Setahun kemudian Tohari ke dokter spesialis syaraf dan kulit Rumah Sakit Umum Dr Soetomo Surabaya. Di sana, selain diberi obat-obatan medis Tohari juga dikasih obat herbal. "Sejauh ini tidak ada perubahan," ucapnya.

Kini Tohari sudah tidak bisa berdiri tegak. Tubuhnya membungkuk, tangannya makin lama makin bengkok karena sulit diluruskan. Kelainan tubuhnya ini juga berpengaruh pada penis Tohari. Menurut dia, sejak terserang kelainan itu "burung" nya makin mengkerut dan mengeras. "Tapi masih bisa ereksi," kata dia. (Tempointeraktif)
Tohari (kiri) dan orang tua angkatnya
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :