Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Sidoarjo - Kepolian Resort Sidoarjo, Jawa Timur, terus mengembangkan kasus calo Pegawai Negeri Sipil lintas daerah di Jawa Timur.

Para calo telah berhasil ditangkap, diantaranya Nonok Wartono, warga Pondok Sidokare Asri 1-7, RT 46 RW 13, Sidoarjo.
Kamis, 9 Juni 2011
Calo PNS Marak di Sidoarjo
Selain itu anggota penyidik PNS di Kantor Satpol PP Pemkab Sidoarjo juga diamankan, dilokasi depan restoran Qen di perumahan Taman Pinang Sidoarjo, saat dikerumunan para korban PNS yang berjumlah puluhan dikeler petugas.

Bisa jadi, Nonok disuruh menunjukkan rumah Nur Zain warga Ganggang Panjang Tanggulangin yang diduga menjadi gembong calo untuk wilayah Sidoarjo. Nonok mengaku kepada aparat, dirinya disuruh Nur Zain untuk mencari calon pendaftar PNS Pemprov Jawa Timur yang bersedia membayar puluhan juta.

"Saya disuruh Pak Nur zain warga Ganggang Panjang Tanggulangin, yang juga menjadi Kepala Sekolah di SD Tulangan," ujar bagian Trantib Sat Pol PP itu Rabu (8/6/2011).

Namun saat dicecar wartawan, dirinya juga menjadi bagian dari korban. Keluarganya juga tertipu dengan aksi calo PNS lintas daerah di Jaw Timur ini. Meski demikian, petugas tidak mau terkecoh dengan pengakuan Nonok. Petugas tetap saja menggelendang dan memasukkannya ke mobil tahanan.

Sumber di kepolisian menyebut, selain Nonok, ada juga nama M Ismail, warga Gading RT 2 RW 6 Krembung yang tercatat sebagai PNS Dinas Koperasi dan Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). Ismail juga diduga bagian jaringan calo perekrut PNS garis Nur Zain.

"Dia itu mencari korban yang bersedia menjadi PNS di lingkungan Pemprop Jatim," terangnya.

Identitas M Ismail dikantongi petugas karena ikut dalam pertemuan di restoran Qen-di saat dilakukan penggerebekan. Yang bersangkutan berhasil kabur dengan menggunakan motornya. "Kami tetap akan mencari M Ismail untuk dimintai keterangannya terkait perannya di jaringan calo lintas kota tersebut," pungkas sumber itu. [beritajatim/lal]
      Berita Nasional :