Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Wamenlu Triyono Wibowo memaparkan ada 126 negara yang sudah mengakui kemerdekaan Palestina. Tapi untuk menjadi anggota PBB, Palestina perlu didukung 128 negara.

"Untuk menggolkan sebuah negara bisa menjadi anggota PBB dalam rapat pleno, minimal disetujui 2/3 anggota PBB atau sekitar 128 negara. Hingga saat ini sudah ada sekitar 126 negara yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Sabtu, 24 September 2011

Wamenlu RI: 126 Negara Akui Kemerdekaan Palestina
Tapi persoalannya, apakah seluruh negara itu bersikap konsisten, melihat konstelasi politik di Timur Tengah saat ini," ujar Triyono dalam diskusi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (23/9/2011).
Belum lagi jika Amerika dan negara sekitarnya menolak. Karena negara-negara Amerika memang belum tegas mengakui kemerdekaan Palestina.

"Saya menilai Amerika dan Israel keberatan jika Palestina menjadi anggota PBB, tapi juga negara lain di sekitar AS," tuturnya.
Namun Indonesia dalam posisi mendukung masuknya Palestina ke PBB. Memberikan hak yang sama kepada Palestina, sama seperti negara lain di dunia.

"Perundingan Palestina dan Israel menjadi perundingan dua negara berdaulat dan sejajar. Keanggotaan PBB memang menjadi perjuangan Palestina sekarang. Kalau Palestina telah menjadi anggota PBB, maka Palestina memiliki seluruh hak-hak sebagai anggota PBB," tandasnya.


Indonesia Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Permohonan Palestina untuk menjadi anggota PBB akan diajukan secara resmi di kantor PBB, New York, hari ini. Indonesia pun menyatakan dukungannya terhadap sikap Palestina tersebut.

"Apa yang menjadi permasalahan di Palestina tentu menjadi masalah Indonesia juga. Indonesia selalu mendukung Palestina, termasuk keikutsertaannya menjadi anggota PBB," ujar Wakil Menteri Luar Negeri, Triyono Wibowo, dalam diskusi publik 'Tantangan Negara Palestina Untuk Menjadi Anggota PBB' di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (23/9/2011).

Menurutnya, keikutsertaan Palestina menjadi anggota PBB akan menguntungkan negara tersebut. Pertama, akan menempatkan Palestina menjadi lebih baik dalam berbagai perundingan terutama dengan Israel karena telah menjadi negara yang berdaulat penuh.

"Yang kedua adalah mendapat semua hak-hak yang dipunyai oleh anggota PBB lainnya," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, menyatakan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Indonesia.

"Kami tidak sendiri dalam memperjuangkan hak kami karena mendapat dukungan di negara-negara Arab dan terutama Indonesia. Oleh karena itu saya menyampaikan penghargaan kepada Indonesia atas dukungan yang tidak berhenti," tandasnya.


Menlu: Pengajuan Palestina Sebagai Anggota PBB Bukan Tujuan Akhir

Pengajuan Palestina sebagai anggota PBB bukanlah tujuan akhir. Namun, harus menjadi
katalis bagi dilanjutkannya proses perdamaian guna mencapai solusi akhir berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Demikian dikatakan Menteri Luar negeri Marty Natalegawa pada pertemuan koordinasi tingkat menteri negara-negara GNB di Markas Besar PBB, New York (22/9/2011).

Untuk mengantisipasi keputusan DK PBB atas pengajuan status keanggotaan Palestina itu, Marty mengajak GNB bersikap solid. "Kaukus GNB di DK PBB perlu menyampaikan sinyal yang kuat mengenai solidaritas dan kesatuan sikap kuat GNB terhadap keinginan rakyat Palestina," demikian kata Marty dalam rilisnya, Jumat (23/9/2011).

Dalam waktu yang tersisa sebelum DK PBB mengambil keputusan, Marty juga mengajak negara-negara GNB terus merapatkan diri dan bekerjasama guna mendukung keputusan bangsa Palestina itu.

Menlu juga mengingatkan kembali mengenai dukungan GNB yang disepakati dalam Pertemuan Tingkat Menteri GNB di Bali, Mei lalu. "Kita telah menyepakati rencana aksi untuk mendukung masalah Palestina dan pengajuan Palestina sebagai anggota tetap PBB pada sesi ke-66 Sidang Majelis Umum PBB," tuturnya.

Seperti diketahui, Pertemuan Tingkat Menteri GNB di Bali sebelumnya memberikan mandat kepada Mesir selaku Ketua GNB untuk mengkomunikasikan perlunya negara-negara yang belum mengakui negara Palestina, segera melakukan pengakuan. Hal ini diperlukan untuk memperluas dukungan terhadap Palestina. Dari pertemuan di Bali hingga kini, kata Marty, banyak negara anggota PBB yang telah mengindikasikan dukungan terhadap pengajuan keanggotaan Palestina di PBB.

Pada kesempatan pertemuan itu, Menlu juga kembali menyampaikan sikap dan dukungan Indonesia dari awal terhadap perjuangan Palestina. "Bagi Indonesia, masalah Palestina mewakili masalah utama perjuangan melawan kolonialisme. Sangat alamiah bagi kami dan GNB untuk mendukung aspirasi rakyat Palestina menentukan nasib dan kemerdekaan di tanahnya sendiri," urainya. (detikNews)
Ilustrasi : Bendera Palestina