Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
BULELENG -- Bendungan Titab Ularan, megaproyek yang dibangun sejak 2011-2014, akhirnya diresmikan dan mulai diisi air awal (impounding), Ahad (13/12) kemarin.

Bendungan yang menghabiskan anggaran APBN Rp 486 miliar itu dikerjakan PT Nindya Karya dan PT Brantas Abibraya. "Pengisian dilakukan hari ini dan biasanya baru penuh, 2-3 bulan ke depan. Air bendung berasal dari Sungai Saba," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Mudjiadi didampingi Kepala Pusat Bendungan Imam Santoso.
Senin, 14 Desember 2015

Apa Kapasitas Megawati Hingga Meresmikan Waduk Terbesar di Bali?
Mudjiadi menjelaskan, Bendungan Titab ini dimaksudkan untuk mengatasi kekeringan dan penanggulangan banjir terutama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. Bendungan Titab juga akan mengairi daerah irigasi Saba dan Puluran seluas 1.794,82 ha untuk meningkatkan intensitas tanam kawasan itu dari 169 persen menjadi 275 persen.

Langkah itu, untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 350 liter per detik di tiga kecamatan yaitu Seririt, Banjar dan Busungbiu di Kabupaten Buleleng. Juga, menambah cadangan energi listrik sebesar 2 x 0,75 MW untuk Kecamatan Busungbiu serta sebagai daerah konservasi air dan pariwisata.

Kapasitas tampung Bendungan Titab sebesar 12 juta M3 dan menjadikan bendungan merupakan bendungan ke-6 dan terbesar di Provinsi Bali. Bendungan lain di Bali yakni Palasari, Grogak, Telaga Tunjung, Benel, dan Muara.

"Setelah waduk ini, direncanakan pembangunan dua waduk lagi di Bali yakni Bendungan Telaga Waja di Karangasem dan Waduk Sidan di Badung," ujar dia.

Sejalan dengan itu Kementerian PUPR ke depan akan terus berupaya untuk mempersiapkan lokasi yang cocok untuk dibangun infrastruktur bangunan air atau bendungan.

"Masalahnya tidak mudah menemukan lokasinya. Terlebih di Jawa. Karena untuk dibangun bendungan membutuhkan syarat tertentu seperti geografi (harus cekungan), tanahnya tidak rendah dan tidak banyak dihuni penduduk," kata dia.
Sumber : Antara


Menuai Banyak Kritik

Sejumlah netizen menuding tak sepatutnya proyek yang dibiayai negara tersebut justru diresmikan oleh Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Padahal, saat itu ikut hadir sejumlah menteri yang mendampingi Megawati. Lewat tanda pagar #MegawatiRasaPresiden, netizen pun ramai-ramai mengkritik acara tersebut.

"Ini siapa yang ngeresmiin? Mana presiden/wapres/menterinya? ini siapa?" tulis akun bernama Deni Rismawati seperti dikutip Senin 14 Desember 2015.

    Ini siapa yg ngresmiin ? :v mana presiden/wapres/mentrinya ? Ini siapaa ? :v #MegawatiRasaPresiden pic.twitter.com/IUvKkrhpvl
    — Deni rismawati (@denisetiaji13) December 14, 2015

Akun Ray Aska @ray_aska, menuliskan,

    wow! #MegawatiRasaPresiden , hehe emang heran juga sama pemberitaan kemarin
    — Rayi Aska (@rayi_aska) December 14, 2015

Lalu ada akun bernama #SaveDemocracy @tetsuchan_mom, membandingkan dengan era Presiden Soeharto. Menurutnya belum pernah ada peresmian yang dilakukan oleh ibu negara.

    Pak Harto 32 th berkuasa, tdk pernah ibunya p.Harto meresmikan proyek ?? Rusak negara ini sejak #MegawatiRasaPresiden #MegawatiRasaPresiden
    — ?#SaveDemocracy (@tetsuchan_mom) December 14, 2015

Namun, akun Dida Hamid @Dida_blessed, justru berpandangan lain.

    #MegawatiRasaPresiden @jokowi Langkah JKW ini sdh bagus. Continue, ia bs mengutus Habibie, SBY. Bentuk apresiasi kpd mantan presiden.
    — dida hamid (@Dida_blessed) December 14, 2015


Sebagaimana diketahui Peresmian waduk terbesar di Pulau Bali ini dilakukan oleh mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri.

Megawati datang ke lokasi waduk kemarin sekitar pukul 12.00 WITA ditemani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dan Bupati Buleleng Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Megawati mengatakan sudah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dilibatkan dalam proyek-proyek yang terbengkalai di masa pemerintahannya dulu, termasuk waduk yang perencanaannya sudah dilakukan sejak 2004 ini.

(bervagai sumber)
      Berita Nasional :