Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
JAKARTA – Rencana PSSI menggelar kompetisi Liga Prima Indonesia musim 2011/2012 terancam batal. Pasalnya 14 klub menyatakan menolak Liga Indonesia dikelola PT Liga Prima yang dipimpin oleh Widjajanto sebagai CEO.

14 klub itu mendesak agar kompetisi dikembalikan menjadi Liga Super Indonesia dan tetap dikelola oleh PT Liga Indonesia di bawah pimpinan Joko Driyono sebagai pengelola Liga Super Indonesia musim lalu.
Jum'at, 14 Oktober 2011

Liga Prima Indonesia Terancam Batal
14 klub itu adalah Persebaya Surabaya (versi Wisnu Wardana), Sriwijaya FC, Persipura, Persidafon, Persiwa, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PSPS Pekanbaru, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras Sidoarjo, Persisam Samarinda dan Mitra Kukar, serta Persib Bandung.

Presiden Direktur Persisam Samarinda, Harbiansyah Hanafiah selaku perwakilan dari 14 klub, mengaku tak sependapat setelah memperhatikan perjalanan manajer meeting yang digelar di Hotel Ambhara, Kamis malam (13/10/2011).

"Kami telah sepaham dan tetap konsisten melanjutkan kompetisi Liga Super Indonesia yang dikelola PT Liga Indonesia, sesuai amanat dan ketetapan Kongres II PSSI tahun 2011 di Bali," tegas Harbiasnyah di Hotel Ambhara, Kamis (13/10/2011) malam.

14 klub itu juga sepakat bahwa penyerahan hibah saham dari PT Liga Indonesia yang diwakili Joko Driyono kepada klub-klub Indonesia Super Liga sejumlah 99 persen, dan satu persen kepada PSSI sesuai dengan amanat Kongres PSSI II tahun 2011 di Bali.

"Dengan menerima kepemilikan saham, kami akan tindak lanjuti dengan membentuk dan meneruskan PT Liga Indonesia sampai dengan dijadwalkan kompetisi Liga Super Indonesia 2011-2012," imbuhnya.

Sementara itu 10 klub lainnya, yakni Persiraja Banda Aceh, PSMS Medan, Persibo Bojonegoro, Persija Jakarta (diwakili Bambang Sucipto), PSM Makassar, Arema (kubu Siti Nurjanah), Persema Malang, Persiba Bantul, Persijap Jepara dan Persebaya Surabaya (Persebaya 1927) menyetujui kebijakan PT LPIS yang akan memberikan kontribusi komersil Rp 2 miliar kepada masing-masing klub.

"Tahapan pertama 19 November 2011, itu seminggu sebelum kick off masal. Tahapan kedua 19 Januari 2012," kata CEO Persiraja Banda Aceh, Ari Wibowo.

Ia mengatakan, pihaknya menginginkan kompetisi tetap bergulir 15 Oktober mendatang. "Kami siap berpartisipasi karena deadline AFC harus sudah digelar," imbuhnya.

Ia kemudian meminta PT. LPIS untuk segera melakukan RUPS menyangkut restrukturisasi kepemilikan saham paling lambat dua minggu dimulai malam ini.

Dengan pecahnya 24 klub ini, rencana PSSI yang awalnya mengagendakan manager meeting, untuk membicarakan regulasi kompetisi, batal dilaksanakan. Hingga kini perwakilan 24 klub, pengurus PSSI, serta perwakilan AFC yang ikut hadir, masih melakukan perundingan terkait masalah ini. (Tribunnews)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :