Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Surabaya - Gubernur Soekarwo telah menugaskan Asisten III Sekdaprov Jatim Edi Purwinarto membentuk tim mengatasi bencana kekeringan dan kekurangan air bersih di Jatim.
Jum'at, 16 September 2011

417 Desa se-Jatim Kekeringan, Pemprov Gerojok Rp 21 M
Tim itu terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bakorwil, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang serta Dinas PU Pengairan.

"Saya juga telah menginstruksikan ke bupati/walikota untuk mendata wilayahnya yang mengalami kekeringan. Masyarakat desa juga bisa melapor langsung ke kepala desa dan camatnya. Pemprov akan membantu memasok kebutuhan air bersih untuk warga," kata Pakde Karwo di gedung negara Grahadi Surabaya usai menggelar rapat atasi bencana kekeringan Jatim.

Di saat bersamaan, Kabid Kedaruratan BPBD Jatim Syahrul Arifin menjelaskan, berdasarkan laporan yang masuk ke pihaknya saat ini ada 21 kabupaten di Jatim yang mengalami bencana kekeringan. Dari 21 daerah itu, ada 136 kecamatan dan 417 desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih.

"BPBD Jatim memang memiliki dana on call bencana sebesar Rp 3,4 miliar, tapi saat ini sudah tersisa hanya Rp 150 juta karena telah digunakan saat bencana Gunung Bromo," ujarnya.

BPBD Jatim saat ini sedang mengajukan anggaran kepada gubernur untuk disetujui sebesar Rp 21 miliar, yang terdiri Rp 19 miliar untuk penyediaan air bersih dan Rp 2 miliar untuk pembuatan tandon air di desa-desa (satu desa dua tandon). Satu tandon diharap bisa menampung 2.000 liter air.

Ke-21 daerah yang dilanda kekeringan di antaranya adalah Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Sumenep, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Magetan, Ngawi, Situbondo, Trenggalek, Lumajang, Batu, Pamekasan, Bondowoso, Gresik, Lamongan, Tuban, Tulungagung dan Madiun.

"Direktur PDAM se-Jatim telah dikumpulkan kemarin dan mereka langsung memasok air berih untuk warga di desa. Yang penting ada air bersih untuk minum dan masak. Ada sekitar 300 truk air yang akan didistribusikan seluruh Jatim," imbuhnya.

Pada Kamis (15/9/2011) besok, rapat koordinasi mengatasi bencana kekeringan di Jatim akan dilanjutkan kembali di kantor Gubernur Jatim, Jl Pahlawan Surabaya. Rapat itu akan mematangkan soal anggaran dan skala prioritas daerah yang dibantu.


Minta Bantuan PMI

Sembilan daerah di Jawa Timur mengalami kekeringan, dan meminta bantuan kepada Palang Merah Indonesia. PMI mengalami keterbatasan jumlah truk tangki air.

Sembilan daerah yang meminta bantuan ke PMI Jawa Timur itu adalah Bojonegoro, Lumajang, Nganjuk, Ponorogo, Gresik, Sumenep, Probolinggo, Kediri, Jombang. Namun, saat ini PMI baru bisa mengirim truk tangki berkapasitas empat ribu liter ke Bojonegoro, Lumajang, Nganjuk, Ponorogo.

"Kami hanya punya empat truk tangki. Kalau untuk Jatim, minimal PMI seharusnya punya 10 truk tangki," kata Joni Irianto, Sekretaris dan Kepala Markas PMI Jawa Timur, saat berkunjung ke Unit Tranfusi Darah PMI Jember, Kamis (15/9/20110).

Minimnya truk tangki membuat PMI Jatim bekerja keras. Setelah digunaka di empat daerah yang mengalami kekeringan itu, maka truk tangki akan dikirim segera ke daerah lain yang mengalami hal  serupa. Di masing-masing daerah, untuk pengadaan air bersih, PMI bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum.

PMI Jatim sudah meminta tambahan pengadaan truk tangki ke PMI pusat. Namun belum ada jawaban. Joni memperkirakan, PMI pusat masih melihat skala prioritas dalam mengucurkan dana. (beritajatim.com)
      Berita Daerah  :

Ilustrasi Kekeringan