Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Berdasarkan data terakhir Asean Development Bank (ADB), orang miskin di Indonesia bertambah 2,7 juta orang. Angka pertambahan orang miskin di Indonesia melonjak tajam dalam tiga tahun terakhir ini. 

Juga, disinyalir, jumlah orang kaya di Indonesia banyak yang tidak terdeteksi karena banyak menempatkan dananya di luar negeri seperti Singapura.
Selasa, 01 Nopember 2011

Yang Kaya Makin Kaya, Yang Miskin Makin Miskin
Sebagai perbandingan, data ADB menunjukkan tahun 2008 jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 40,4 juta orang. Sementara tahun 2010 jumlah orang miskin meningkat menjadi 43,1 juta orang atau naik 2,7 juta orang.

Dalam mengukur angka kemiskinan ini, ADB menggunakan standar pendapatan per hari di bawah Rp. 7.800 atau selisih 10 persen dari standar kemiskinan yang ditetapkan pemerintah yakni Rp7.060 per hari.

Sementara itu, praktik korupsi terus tumbuh subur di negeri ini. Badan Pemeriksa Keuangan bahkan melaporkan uang negara yang dikorupsi mencapai Rp. 103 triliun. Ternyata, oh ternyata, Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara yang kemiskinannya naik.

Data tersebut berbanding terbalik dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia turun sekitar 4 juta orang sejak 2008 hingga 2010, atau dari 35 juta menjadi 31 juta orang. "Melihat data tersebut, bisa dikatakan pemerintah melakukan kebohongan dalam data statistik," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Setyo Budiantoro.

Seperti dilansir Kantor Berita AFP, Kamis (25/8/2011) di Manila melaporkan, situasi kemiskinan di Indonesia, Pakistan, dan Nepal justru memburuk.

Pemerintah membanggakan angka kemiskinan turun dari 14,2 persen pada 2009 menjadi 13,3 persen pada 2010. Atau penduduk miskin Indonesia turun dari 32 juta jiwa menjadi 31,02 juta pada 2010.Pertanyaannya, benarkah penduduk miskin Indonesia hanya 31,02 juta jiwa?

Pengamat ekonomi Hendri Saparini mengakui sangat mungkin angka kemiskinan menurun. Artinya jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan, yaitu dengan pengeluaran per bulan Rp. 211.726 mengalami penurunan. Namun, dia menekankan orang yang hidup miskin sebenarnya jauh lebih besar. Itu jika dengan memasukkan orang yang mendekati garis kemiskinan, maka jumlahnya lebih besar.

Orang Kaya Indonesia Naik

Sementara itu, orang kaya di Indonesia diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2016. Jika tahun ini jumlah orang kaya mencapai 112 ribu orang, lima tahun mendatang ditaksir meningkat 116 persen menjadi 242 ribu orang.  Hal tersebut terungkap dari Laporan Kekayaan Global yang dikeluarkan Credit Suisse Research Institute.

Dalam laporannya, peringkat jumlah orang kaya Indonesia di antara negara berkembang berada di posisi kedelapan. Posisi teratas ditempat China yang memiliki jumlah orang kaya sebanyak 1.017.000 orang pada 2011 dan bakal naik menjadi 2.381.000 pada 2016.

Posisi 10 besar negara dengan orang kaya terbanyak dari negara berkembang pada 2011 adalah:

1.China, 1,01 juta orang.
2. Taiwan, 343.000 orang.
3. Brasil, 319 ribu orang.
4. Korea Selatan, 217 ribu orang.
5. India, 204 ribu orang.
6. Singapura, 183 ribu orang.
7. Meksiko, 175 ribu orang.
8. Indonesia, 112 ribu orang.
10. Turki, 98 ribu orang.

Merujuk pada laporan Credit Suisse tersebut, jumlah populasi orang kaya Indonesia lebih banyak dibandingkan negara-negara seperti Rusia (95 ribu orang), Hong Kong (89 ribu orang), bahkan Arab Saudi (44 ribu orang). Secara global, diprediksi jumlah orang kaya dunia meningkat sebanyak 17 juta hingga 47 juta orang pada 2016. (Desastian) (voa-islam)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :