Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Dua sosok atau figur dengan profesi berbeda kini sedang naik daun, secepat kilat. Keduanya menjadi buah bibir. Yang satu, Ayu Ting Ting yang membuat heboh jagad musik dangdut, karena kini mendapat bayaran sekali pentas Rp 30 juta untuk setengah jam.

Tokoh lainnya, adalah seorang politisi PKS, Fachri Hamzah.
Rabu, 05 Oktober 2011

Ayu Ting Ting dan Fahri Hamzah Figur Paling Heboh
Ia heboh dijagat politik, lantaran sikap konsistennya, menelurkan ide pembubaran KPK yang ia anggap kini, hanya sekedar mencari popularitas.

Keduanya, kini menjadi pembicaraan hangat bagi masyarakat. Terlebih, dua tokoh berbeda profesi ini kini gencar menghiasi pemberitaan media dan layar televisi.

Politikus Partai Demokrat pun, dengan nada gurau, lebih memilih berbicara tentang Ayu Ting Ting, daripada komentar heboh Fachri Hamzah.

Cerita keduanya, pun paling banyak dibaca di dunia maya, melalui situs berita di internet.

"Kita bikin hidup ini enjoy, happy2, ngak usah nyusahin orang baik2...bila perlu ajak Ayu Ting Ting sekalian...heuheuheu," canda Ramadan Pohan saat diminta tanggapannya soal pernyataan Fachri Hamzah.

Dijagad hiburan, nama Ayu Ting Ting mulai dikenal sebagai seorang penyanyi 'Alamat Palsu', yang pernah dibayar Rp 250 ribu untuk menyanyi selama 10 jam.

Kini honor Ayu Ting Ting pun naik drastis. Puluhan juta harus disiapkan jika ingin mengundang Ayu Ting Ting memberikan hiburan, menyanyikan lagu-lagunya yang kini populer di telinga masyarakat.

Sementara komentar Fachri Hamzah, menjadi perdebatan hangat bagi para politisi. Ada yang pro, ada juga yang kontra.

Fachri menjadi sibuk kesana-kemari, memenuhi undangan setiap stasiun televisi yang ingin meminta pendapatnya secara khusus.

Ia tetap konsisten, tak masalah bila dirinya yang sendirian mengkritisi KPK, demi peningkatan kinerja lembaga penegak hukum independen ini. (Tribunnews)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :