Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Partai NasDem menyebut bahwa kondisi negara Indonesia saat ini sudah mencapai titik nadir.

Oleh karena itu, para pemimpin di negara ini seakan sedang terselubung dalam kondisi berpura-pura untuk menutupi berbagai keadaan palsu yang sedang mendatangani Indonesia.
Rabu, 27 Juli 2011
Pidato Politik Ketum Partai NasDem Kutip Bung Karno
Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capela dalam pidato politik pada acara Deklarasi dan Rapat Koordinasi Nasional Partai NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (26/7), mengambil judul pidato yang berdasar pada kutipan mantan Presiden Soekarno yakni "Agar Yang Tak Murni Terbakar Mati."

"Sengaja saya ambil judul pidato saya kali ini dari kutipan pidato Soekarno di Yogyakarta 1959. Mengapa penting untuk bicara kemurnian, karena kita sekarang sedang diselimuti penuh oleh tindakan kepura-puraan," ucap Patrice. (OL-11)


Demokrat, Golkar dan PDIP Kompak Santai Tanggapi Partai NasDem

Kelahiran Partai NasDem dinilai banyak pihak akan memberikan perlawanan terhadap para partai penguasa seperti Partai Demokrat, Partai Golkar dan juga PDIP.

Namun, para petinggi partai tersebut enggan memusingkan ancaman-ancaman yang diberikan partai NasDem.

Para petinggi partai tersebut diantaranya adalah Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung (Partai Golkar), Taufiq Kiemas (PDIP) dan Ahmad Mubarok (Partai Demokrat). Mereka kompak menyampaikan ketidaktakutan akan Partai NasDem.

"Partai NasDem kan bisa membuat panas dan membuat adem. Jadi, ya nggak akan menjadi ancaman lah. Kita ambil yang ademnya saja, gitu aja kok repot, yang penting adem-adem saja," ucap anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok saat menghadiri acara Deklarasi dan Rakornas Partai NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (26/7).

Sementara itu, saat ditanya apakah Partai NasDem masih dianggap sebagai partai baru dan belum bergigi. Ahmad Mubarok menanggapi dengan santai, "Ya biarin saja, kita pasti memberikan peluang yang sama kepada parpol lain. Tidak ada ancaman apa-apa.".

Dari Partai Golkar, merujuk pertanyaan atas kerelaan partai berlogo pohon beringin tersebut melepas Surya Paloh menyebrang dan membentuk partai politik sendiri yang notabane akan menjadikan ancaman ke Partai Golkar, Akbar Tandjung menjawab santai.

"Kalau seorang anggota partai masuk ke partai lain, maka dia harus keluar dari partai lama. Jelas itu hak sepenuhnya untuk Pak Surya Paloh dan itu jelas tidak akan menjadikan bumerang untuk kita," tegas Akbar Tandjung.

Tidak hanya itu, Akbar juga mengaku bahwa tidak mengetahui apakah banyak kadernya yang berpindah kursi ke Partai NasDem. Dirinya mengaku bahwa perpindahan seperti itu sudah sering dialami oleh Partai Golkar.

"Kalau pindah partai, Golkar sudah mengalami hal tersebut cukup banyak. Waktu reformasi kan cukup banyak kader-kader kita yang pindah ke PDIP, ke Hanura dan juga ada yang bikin partai baru. Ya itu merupakan hal biasa di era demokrasi," ujar Akbar.

Sementara itu, Taufiq Kiemas yang merupakan perwakilan dari PDIP tidak menanggapi serius atas Partai NasDem ini. "Ga ada soal, yang dicari itu kan soal persamaan, bukan perbedaan," tuturnya. (*/OL-9)(MICOM)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :