Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :

Karanganyar - Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kekurangan sekitar 400 guru sekolah dasar terutama untuk guru kelas. Kekurangan ini terjadi antara lain disebabkan banyak guru yang memasuki masa pensiun tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Sri Suranto, Rabu (19/10) mengatakan setiap SD idealnya memiliki satu guru kelas untuk setiap ruang kelas yang dimilikinya, ditambah satu guru yang mengampu mata pelajaran olahraga dan guru yang mengampu pelajaran agama.
Sabtu, 22 Oktober 2011

Karanganyar Butuh Ratusan Guru SD
Ia mengatakan masih ada satu SD yang jumlah gurunya hanya tiga, padahal idealnya satu guru kelas mengajar satu kelas. Kekurangan guru kelas SD di Karanganyar tersebut sebagian besar terjadi di sejumlah SD yang berada daerah pinggiran seperti Kecamatan Jatiyoso dan Jenawi.

"Kekurangan guru kelas SD ini salah satunya disebabkan banyak guru yang memasuki masa pensiun. Tahun ini jumlahnya sekitar 100-an," katanya.

Kekurangan guru tidak hanya terjadi untuk guru di jenjang SD, tetapi di jenjang SMK terutama untuk guru SMK produktif. Hal ini terjadi karena belum banyak guru SMK yang mengajar sesuai dengan spesifikasi keilmuannya. Kekurangan guru tersebut terjadi merata di seluruh SMK Negeri yang ada di Karanganyar.

"Kita masih kekurangan sekitar 100 guru SMK produktif. Guru SMK produktif itu misalnya mengajar tata boga basicnya memang tata boga. Kita punya lima SMK yakni di Karanganyar ada tiga, sementara lainnya di Kecamatan Jenawi, Jumantono, dan Jatiyoso. Semuanya kasusnya serupa (kekurangan guru produktif)," katanya.

Kekurangan guru di jenjang SD dan SMK tersebut  dapat berimbas pada proses belajar mengajar di kelas. Kendati demikian,  Dinas Pendidikan belum dapat menutup kekurangan jumlah guru tersebut secepatnya lantaran terbentur dengan  kebijakan moratorium CPNS yang sudah diberlakukan pada tahun ini. (Ant/OL-04)
ilustrasi : Guru