Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Senin, 04/04/2011
Staf STAIN Kediri Akui Ada Penerbitan Ijazah Palsu

Kediri - Teka-teki ijazah palsu seseorang yang mengaku alumni Sekolah Tinggi Agama Ismam Negeri (STAIN) Kediri akhirnya terkuak. Setelah digoyang aksi mahasiswanya, muncul pengakuan adanya ijazah palsu untuk seseorang yang tak pernah menjalani perkuliahan.
Yanuar, Kepala Sub Bagian Akademik STAIN Kediri mengatakan, ijazah Akta IV palsu tersebut diterbitkan untuk Abdul Jamil, seorang lelaki asal Kabupaten Lamongan pada tahun 2009 silam. Penerbitannya dilakukan atas dasar perintah Ahmad Subakir sebagai Ketua STAIN.

"Itu perintah Pak Bakir karena Abdul Jamil adalah temannya," ungkap Yanuar kepada wartawan disela aksi demonstrasi mahasiswa, Senin (4/4/2011).

Sayang, didesak menyebutkan kronologis penerbitan ijazah palsu tersebut, termasuk adanya dugaan suap di dalamnya, Yanuar menolak menjelaskan.

Sementara Ahmad Subakir dikonfirmasi mengenai pengakuan stafnya juga enggan memberikan penjelasan, dengan alasan tengah mengikuti rapat di kampusnya.

"Saya masih rapat, sebentar saja," kata Subakir singkat, sambil bergegas mematikan sambungan telepon selulernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa STAIN Kediri kembali menggelar aksi demonstrasi di kampusnya, Jl.Sunan Ampel, Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota. Tuntutan dalam aksi tersebut adalah penurunan Ketua STAIN Ahmad Subakir dari jabatannya, karena telah menerbitkan ijazah palsu untuk seseorang asal Kabupaten Lamongan tanpa menjalani perkuliahan.

Aksi yang kali ini berlangsung ricuh merupakan susulan dari demonstrasi serupa pertengahan pekan kemarin, dimana Ahmad Subakir dituding mencoreng citra kampus dengan mempekerjakan eks narapidana kasus korupsi sebagai dosen.

Mahasiswa bahkan juga mengaku sudah melaporkan Ahmad Subakir ke Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional, dan diminta agar SK pengangkatannya dicabut.

"Surat permintaan pencabutan SK kami kirim tanggal 28 Maret kemarin. Semua sekarang sudah terbukti, tidak ada alasan untuk dia tetap dipertahankan," tegas koordinator aksi Kholid Junaedi. (gik/gik)(detikSurabaya)

DEMO-STAIN-KEDIRI-24-MARET-2011

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :