Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Kediri - Selain mendapat suntikan dana segar sebesar Rp 18 milliar dari Arifin Panigoro, sebagai konsorsium, Persik Kediri juga melakukan merger dengan Minangkabau FC, salah satu peserta Liga Primer Indonesia (LPI).

"Iya kita memang merger dengan Minangkabau FC. Sebab, tanpa merger kita tidak bisa memenuhi syarat legalitas. Sebab, Perseroan Terbatas (PT) yang diakui oleh PSSI adalah milik Minangkabau FC," ujar Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar, Kamis (18/8/2011).
Jum'at, 19 Agustus 2011

Persik Merger dengan Minangkabau FC
Meskipun melakukan penggabungan dengan Minangkabau FC, tetapi kata Samsul Ashar jajaran direksi tetap didominasi oleh Persik. Samsul Ashar juga sudah membubuhkan tanda tangan kesepakatan merger tersebut.

"Dengan demikian, lima aspek yang dibutuhkan sudah siap. Mulai, suporting, legalitas, finansial dan personal sudah terpenuhi. Kita tinggal menunggu hasil verifikasi PSSI dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC)," pungkas Samsul Ashar.


Arifin Panigoro Gerojok Persik Rp 18 M

Langkah Persik Kediri menuju ke tataran sepakbola profesional sudah semakin dekat. Tim "Macan Putih" sudah melakukan penandatanganan kerjasama bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan konsorsium LPI serta memperoleh dukungan finansial sebesar Rp 18 milliar.

"Kemarin kita sudah bersepakat dengan konsorsium. Kerjasama kita dalam bentuk saham yang terbagi sebesar 70 persen konsorsium. Sedangkan sisanya 30 persen adalah kita," ujar Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar, Kamis (18/8/2011).

Konsorsium yang bersedia menggerojok anggaran kepada Persik, sebut Samsul Ashar adalah Arifin Panigoro. Persik hanya menyediakan dana sebesar 30 persen yang diambilkan sisa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang berada di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan nilai aset yang dimiliki, seperti, sekretariat, lapangan dan mess pemain.

"Kita belum mampu mengambil karena persoalan anggaran dan resikonya. Jadi, 70 persen dari konsorsium. Sementara 30 persennya terdiri dari 15 persen anggaran di KONI yang sudah dialokasikan pada tahun sebelumnya sekitar Rp 3 milliar. Sisanya 15 persen terhitung dari aset-aset," terang Samsul Ashar, yang juga Walikota Kediri.

Dengan total anggaran ditambah aset yang dipegang sekitar Rp 24 milliar tersebut, Persik semakin percaya diri (PD) menuju ke level I.

Meskipun saham terbesar dipegang oleh konsorsium, tetapi Samsul Ashar menegaskan, bahwa pada akhirnya pengelolaan akan kembali kepada Persik. Sebab, dari pengambilan deviden dan pendapatan lainnya akan dibayarkan untuk menggenapi saham 70 persen tersebut. [nng/kun](beritajatim)
      Berita Daerah  :