Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta  - Partai Gerindra menyayangkan usulan Ketua DPR RI Marzuki Alie tentang pembubaran KPK dan pemaafan koruptor.

Harusnya pejabat tinggi seperti Marzuki paham logika hukum dasar bahwa kesalahan individu tidaklah dibebankan menjadi tanggung jawab institusi KPK. Kalaupun nantinya petinggi KPK terbukti melakukan pelanggaran hukum dan kode etik, maka institusi tidak bisa disalhkan.
Minggu, 31 Juli 2011

Kontroversi Pernyataan Marzuki Alie
Gerindra: Harusnya Marzuki Alie Usulkan juga Demokrat Dibubarkan
Lucunya, usulan Marzuki itu justru didasarkan pada isu pertemuan sejumlah petingi KPK dengan mantan M Nazaruddin dkk dari Partai Demokrat, partai tempat Marzuki bernaung. Mengacau pada pola pikir Marzuki, maka seharusnya dia juga mengusulkan pembubaran Partai Demokrat.

"Jika usulan itu dijadikan alasan untuk membubarkan KPK, maka seharusnya Marzuki Ali juga mengusulkan pembubaran Partai Demokrat. Sebab, pada saat itu Nazaruddin yang masih berstatus kader Partai demokrat, sudah berupaya melakukan intervensi terhadap KPK. Terlebih lagi sekarang sudah jelas berstatus tersangka," kata Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, dalam siaran pers, Sabtu (30/7/2011).

Dugaan pelanggaran kode etik sejumlah petinggi KPK perlu ditindaklanjuti, tapi usulan pembuburan KPK adalah usulan yang sangat berbahaya bagi pemberantasan korupsi di negeri ini.

Gerindra tetap pada posisi bahwa KPK harus didukung penuh keberadaannya, karena produk reformasi hukum, yang merupakan koreksi atas pola pemberantasan korupsi orde yang tidak bisa diandalkan.

Anggota DPD Ikut Serukan Marzuki Alie Mundur dari Ketua DPR

Dukungan mengganti Marzuki Alie dari jabatan sebagai ketua DPR RI terus mengemuka. Setelah Pengamat Politik Arbi Sanit menyerukan Marzuki Alie mundur, kini giliran Anggota DPD RI Muhammad Asri Anas yang menyerukan hal serupa.

"Bagusnya Marzuki Ali diganti posisinya sebagai ketua DPR sebab senantiasa blunder dan tidak pandai membaca kecenderungan espektasi masyarakat Indonesia khususnya pemberantasan korupsi," kata Asri, Sabtu (30/7/2011).

Asri yang juga Wakil Ketua DPD di MPR RI ini menilai pernyataan Marzuki itu melecehkan semangat pemberantasan korupsi sebagai ketua lembaga negara yang harusnya menjunjung dan memberi teladan upaya pemberantasan korupsi.
"Marzuki Alie jangan ikut-ikutan seperti Anggodo (melecehkan KPK)," kata Asri.

Wakil Ketua Umum Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) ini menilai Marzuki lemah dalam membaca keinginan masyarakat yang menginginkan pemberantasan korupsi. "Ini merugikan Partai Demokrat," ujarnya.

Ketua DPR RI Marzuki Alie kembali membuat pernyataan kontroversi mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini sudah seringkali menyulut amarah publik degan mengeluarkan pernyataan kontroversi.

Sebelumnya, Arbi Sanit menyarankan jika sebagai pejabat negara Marzuki Ali sudah tak sanggup lagi menyelesaikan masalah maka sebaiknya mundur dari ketua DPR.
"Kalau (Marzuki Alie) tidak bisa menyelesaikan masalah maka sebagai pemimpin harus mundur (dari jabatannya)," kata Arbi Sanit. (Tribunnews)
Ketua DPR RI Marzuki Alie
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :