Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Gus Irwan mengungkapkan mengapa sampai ada perhitungan yang berbeda dan saling bertentangan. Yaitu satu perhitungan offshore lebih murah, sedangkan perhitungan yang satunya lagi sebaliknya. "Bukankah ini akan berdampak bagi kepercayaan investor. Siapa yang bermain dan siapa yang diuntungkan?" tanyanya..

Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan semua pengelolaan sumber daya alam harus menguntungkan rakyat sebesar-besarnya, namun kebijakan pemerintah juga jangan sampai meragukan bagi investor. "Pasti ketidakkonsistenan sikap pemerintah akan berdampak pada kepercayaan investor," ungkapnya.

Dengan sikap Presiden Jokowi mengenai Blok Masela, menurutnya pemerintah saat ini jangan tanggung-tanggung. "Pandangan saya sekalian aja tarik kembali dan serahkan kepada BUMN kita. Itu baru sesuai amanah UUD 1945 Pasal 33,” kata dia.

Cerita di Balik Keributan Rizal & Sudirman Soal Blok Masela

Keputusan Presiden Joko Widodo hari ini yang memilih skema pengelolaan Blok Masela secara onshore atau di darat sontak meredam kegaduhan dua menteri di dalam kabinetnya yang belakangan berseteru. Adu argumen dua menteri soal ini yakni Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said berlangsung sejak awal Februari lalu dalam rapat terbatas kabinet membahas Blok Masela.

Dalam rapat itu, Rizal dan Sudirman berselisih tentang skema pengembangan gas alam cair di Masela. Blok ini menjadi perhatian karena bisa menggenjot penerimaan negara lebih dari Rp 500 triliun selama 24 tahun. Rizal condong ke pembangunan kilang di darat (onshore), sementara Sudirman mendukung pembangunan kilang lepas pantai (offshore).

Tak tanggung-tanggung, silang pendapat Rizal dan Sudirman dipertontonkan di publik. Mulai dari saling lempar pernyataan di forum-forum resmi hingga di media sosial, meskipun sebelumnya Jokowi sudah meminta para menterinya tak gaduh.

Pada akhir Februari lalu, Rizal yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Abdurrahman Wahid yang menggunakan akun twitter @RamliRizal ini mengirimkan gambar meme Sudirman Said yang sedang melotot dengan dua telapak tangan menutup mulut. Ada kutipan langsung di gambar itu yang menyuruh supaya mengakhiri polemik dan berhenti membohongi rakyat kalau itu hanya untuk mengganti investor Masela.

Kutipan langsung dalam meme itu diambil dari keterangan pers Sudirman pada Sabtu 27 Februari lalu yang disebarkan ke media massa. Dalam narasi kicauannya, Rizal menyatakan, "Walah, walah…. Kok sibuk analisa kelakuan sendiri…. Lucu deh…." Dalam bingkai yang sama, ada delapan potongan gambar tangan dengan telunjuk menuding ke arah gambar Sudirman.

Berurutan dengan pesan WhatsApp berisi tudingan terhadap Tempo, Rizal melontarkan tautan berita tentang keterkaitan antara Sudirman Said dan mantan Kepala Unit Kerja Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto. Tautan itu berjudul "Mantan Kepala UKP4 Dituding ’Setir’ Menteri Sudirman di Blok Masela", yang dimuat rimanews.com.

Berita ini memuat pendapat Juliaman Napitu Saragih, yang ditulis sebagai peneliti Pusaka Trisakti, organisasi yang dalam pemilihan presiden lalu masuk kelompok relawan pendukung Jokowi. Berita itu menyebutkan bahwa Juliaman menyatakan usul Sudirman agar pengelolaan Blok Masela terapung di tengah laut patut diduga bagian dari kepentingan Kuntoro. Menurut Juliaman, Kuntoro mengendalikan Sudirman. Juliaman membeberkan kedekatan Sudirman dengan Kuntoro ketika Sudirman bekerja bersama Kuntoro di Masyarakat Transparansi Indonesia serta Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.

Dalam berita itu, Juliaman menuding Kuntoro sebagai orang yang menempatkan Sudirman menjadi Direktur Utama PT Pindad. Juga, "Atas usul Sudirman, Kuntoro diangkat Presiden Jokowi menjadi Komisaris Utama PT Perusahaan Listrik Negara," katanya.

Menanggapi perseteruannya dengan Rizal, Sudirman menyatakan tak peduli terhadap tudingan bahwa ia punya banyak kepentingan dengan jaringannya. "Jaringan yang saya bangun itu untuk membersihkan dan memperbaiki sistem. Yang penting nanti lihat buktinya," kata Sudirman. Adapun Rizal menolak menjawab pertanyaan tentang Blok Masela. "Sorry… not worth it…."

(berbagai sumber)
Jum'at, 25 Maret 2016

Blok Masela Simpan Pertanyaan Besar
Jakarta – Setelah polemik pengelolaan Blok Masela cukup panjang, akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan pengembangan (Plan of Development/POD) Blok Masela dilakukan di darat (onshore). Ketua Komisi VII, Gus Irawan Pasaribu mempertanyakan motif pemerintah yang tidak konsisten.

"Terkait Blok Masela, bagi saya pribadi menyimpan pertanyaan besar. Bukankah kesepakatan di awal off shore?Hanya karena ada temuan akhir cadangan yang lebih besar sehingga investor wajib menyampaikan PoD baru sesuai dengan data terakhir," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 24 Maret 2016.
      Berita Nasional :