Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Jakarta - Secara mendadak pemerintah menetapkan 16 Mei sebagai cuti bersama. Ketetapan yang tiba-tiba itu menuai kritik keras. Seharusnya pemerintah tidak melakukan keputusan di menit terakhir dan dadakan.

"Ini gila, sebenarnya membuktikan proses pengambilan keputusan tidak berjalan dengan baik," kata pengamat politik Yunarto Wijaya usai diskusi Radio Trijaya di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (14/5/2011).
14/05/2011
Cuti Bersama 16 Mei Mendadak Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk
Padahal, sudah sejak jauh-jauh hari, jelas terlihat bahwa tanggal 17 Mei adalah hari libur dan tanggal 16 ada dalam posisi terjepit. Kenapa pemerintah tidak mengumumkan sejak lama?

"Seharusnya hari kejepit kan bisa diketahui sejak lama. Ini menunjukkan tidak ada koordinasi bersama yang baik," imbuhnya.

Satu hal yang mesti dicatat pemerintah, keputusan yang mendadak akan berefek pada aktivitas ekonomi. "Ini merugikan ekonomi. Seperti menyetop kegiatan selama sehari walau bank dan BEJ tetap buka. Tapi ini kan cuma pasar uang. Tapi di sektor riil libur semua," tutur Yunarto. (rdf/ndr)

JK: Lain Kali Cuti Bersama Ditetapkan Setahun Sebelumnya

Jakarta - Cuti bersama 16 Mei yang diumumkan secara mendadak oleh pemerintah tak luput dari perhatian mantan Wapres Jusuf Kalla (JK). Dia menyarankan, sebaiknya pemerintah tidak memutuskan sesuatu yang menyangkut kepentingan publik secara dadakan. Sebaiknya cuti bersama ditetapkan setahun sebelumnya.

"Itu sesuatu yang mendadak tidak efektif. Kalau Anda libur, harus merencanakan ke mana, beli tiket," kata JK di kediaman pribadinya di Kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jaksel di sela-sela menerima Tim RUU BPJS DPR, Sabtu (14/5/2011).

JK menjelaskan, dahulu saat dia menjadi Menko Kesra, tidak ada insiden cuti bersama dadakan seperti ini, semua sudah direncanakan dengan matang.

"Dulu itu satu tahun sebelumnya. Waktu saya jadi Menko Kesra itu kita putuskan kan. Kapan liburnya, kapan cutinya. Satu tahun sebelumnya," tambah JK.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, efek cuti bersama secara dadakan ini akan kembali lagi kepada masyarakat. Mereka jadi tidak secara penuh menikmati liburan.

"Tidak dinikmati masyarakat. Mau pulang kampung tiketnya habis sudah. Apalagi pabrik, kantor susah sekali. Bank susah. Lain kali 1 tahun sebelumnya," tuturnya. (ndr/vta)(detikNews)
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :