Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Surabaya - Upaya penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya kemungkinan besar bakal alot. Warga setempat memilih melakukan perlawanan bila pemerintah memaksakan penutupan dilakukan per 19 Juni 2014.

Pantauan di lapangan, warga di lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara ini marah dengan rencana yang digulirkan Wali Kota Tri Rismaharini dan Gubernur Soekarwo tersebut.
Rabu, 7 Mei 2014

Warga Lokalisasi Dolly Tetap Menolak Penutupan, Siap Melawan
Warga menolak keras penutupan lokalisasi yang menurutnya tanpa diikuti program pengentasan dan pemberdayaan secara konkret. Sejumlah spanduk perlawanan terlihat juga dipasang di sejumlah gang di Jarak maupun di Gang Dolly.

Spanduk yang berwarna merah itu mengecam kebijakan pemerintah. Selain itu, sedikitnya ada 7 sirine yang dipasang di berbagai titik. Sirine itu difugsikan sebagai sinyal apabila ada aparat yang mendatangi lokalisasi untuk melakukan penutupan.

"Sirine ini akan berbunyi serentak bila petugas memaksakan menutup. Warga akan keluar semua begitu mendengar sirine," kata Udin, Humas Forum Komunikasi Masyarakat Lokalisasi Surabaya (FKMLS) kepada wartawan, Selasa (7/5/2014). Menurut Udin, warga lokalisasi berharap pemerintah menunda penutupan agar situasi kondusif. "Ya kasih kesempatan 8 tahun lagi, pasti akan tutup sendirinya," kata Udin.

Sementara Ketua FKMLS Syafik menginginkan agar wali kota maupun gubernur bersedia untuk dialog langsung dengan warga dan penghuni lokalisasi Dolly maupun Jarak.

"Marilah kita dialog, dengarkan suara rakyat. Warga di sini punya kehidupan, punya keluarga dan tanggungan. Berikanlah solusi konkret kepada warga," kata Syafik. Syafik juga meminta pemerintah kota untuk bersikap adil dalam penanganan lokalisasi maupun tempat yang dianggap lembah hitam. "Di Surabaya banyak panti pijat yang awu-awu tapi kenapa dibiarkan. Kenapa hanya lokalisasi saja yang diincar," katanya.

Warga yang tinggal di Jarak juga meneriakan tuntutan sama. "Bu Wali saat akan mencalonkan minta dukungan warga tapi setelah jadi, goodby," kata Irma, warga di lokalisasi Jarak. Bagi Irma, langkah pemkot menggelar pelatihan ketrampilan bagi PSK tidak cukup.

"Waktu yang cuma tiga hari dapat apa, tidak cukup. Sementara kalau ditutup, bagaimana saya harus bayar hutang, sekolah anak-anak, makan saya, siapa yang tanggung jawab," katanya dengan nada tinggi.

Perlu diketahui di lokalisasi Dolly dan Jarak terdapat 1.022 Pekerja Seks Komersial (PSK). Sedangkan jumlah wisma di Dolly sebanyak 48 unit dan di Jarak 192 wisma. Dan yang pasti, terkait penutupan tersebut sekarang suasana di lokalisasi tersebut semakin panas. (dtk)
Spanduk kecaman dipasang di Gang Dolly

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :