Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad mengaku masih ada aktor intelektual di balik kasus Bank Century.

Pemeriksaan terhadap Wapres Boediono merupakan upaya untuk mengungkap aktor intelektual itu.
Selasa, 26 November 2013

KPK: Ada Aktor Intelektual Lain Skandal Century
Boediono diperiksa pada Sabtu (23/11/2013) terkait kasus bailout Bank Century 2008. Saat itu, Boediono adalah Gubernur Bank Indonesia. Abraham mengatakan, dirinya meyakini masih ada tokoh intelektual yang terlibat dalam kasus Century diluar dari pihak-pihak yang selama ini dsisebutkan namanya.

"Kita mau ungkap aktor intelektualnya. Oleh karena itu, kita melakukan pemeriksaan di tempat yang bersangkutan (Boediono)," jelas Abraham Samad di kampus Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat (26/11/2013).

Dijelaskannya, dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang diberikan kepada Bank Century adalah keputusan kolektif kolegial.

Dalam hal ini seluruh pejabat Bank Indonesia termasuk mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono."Menurut saya setiap keputusan itu kolektif kolegial, tapi kita masih mengkaji dan mendalami, agar kita bisa memastikan siapa orang yang paling bertanggungjawab disitu," ujar Abraham.

KPK masih mempelajari keterangan Boediono soal proses pemberian FPJP Bank Century. Sehingga saat ini belum bisa disimpulkan soal hasil pemeriksaan yang dilakukan Sabtu (23/11/2013).

Abraham sendiri mengakui belum bisa menyimpulkan apakah Boediono terlibat dalam kasus tersebut atau tidak. Karena KPK masih mengkaji keterangan dari Boediono. "Belum bisa disimpulkan, karena kita masih mengkajinya," tandasnya. [gus]


Golkar dan PAN Setuju Boediono Mundur dari Wapres

Dua politisi partai Sekretariat Gabungan (Setgab) dari Partai Golkar dan PAN, setuju Wakil Presiden Boediono untuk mundur sementara dari jabatannya.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangannya dan tidak terkendala soal protokoler Istana.

"Boediono mengakui bahwa pemeriksaannya mengalami kendala, karena protokoler. Makanya kami meminta agar Boediono nonaktif dulu dari jabatannya," ujar Anggota Timwas Century Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo dalam keterangan pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Di tempat yang sama dengan Bambang, perihal permintaan agar Boediono mundur juga diamini oleh anggota Timwas lainnya dari PAN Chandra Tirta Wijaya. Dia sepakat, kalau Boediono non-aktif terlebih dahulu.

"Kami dukung usulan agar Boediono non-aktif dulu agar tak mengganggu jalannya pemeriksaan," katanya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11/2013) melakukan pemeriksaan terhadap Boediono di kantor Wapres.

Pemeriksaan ini dilakukan atas permintaan Boediono karena jika dilakukan pada hari biasa maka akan terkendala dalam urusan protokoler Istana. Apalagi dilakukan pemeriksaan di KPK. [inilah]
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :