Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia akan mendalami adanya informasi menteri kabinet kerja yang diduga menghina Presiden Joko Widodo.

Namun, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jendral Budi Waseso, mengatakan tentunya harus ada laporan terlebih dahulu ke Bareskrim Polri, baru kemudian akan didalami.
Rabu, 1 Juli 2015

Mabes Polri Akan Usut Menteri Penghina Presiden
"Ya kalau laporan pasti ditindaklanjutilah," kata Budi Waseso di kantornya, Jalan Trunojoyo III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 1 Juli 2015.

Namun, mantan Kapolda Gorontalo mengatakan, tidak menutup kemungkinan dalam hal ini ada yang melaporkan, baik itu Sekretaris Negara atau Kepala Staf Presiden.

Komjen Buwas, begitu biasa dia disapa, juga enggan menyampaikan apakah kasus ini sudah masuk dalam ranah pidana atau belum. "Ya tergantung materinya apa," katanya.

Sebelumnya, anggota Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Masinton Pasaribu, mangatakan ada menteri perempuan yang menghina Presiden Joko Widodo. Menteri itu bukan dari partai politik, tapi dari profesioanal dan bergerak di bawah koordinasi bidang perekonomian.

Berikut isi transkrip rekaman pernyataan seorang menteri, yang diduga menghina Presiden:

"Kalau memang saya harus dicopot ya silakan. Yang penting presiden bisa tunjukan apa kesalahan saya dan jelaskan bahwa atas kesalahan itu saya pantas dicopot. Belum tentu juga presiden ngerti apa tugas saya. Wong presiden juga enggak ngerti apa-apa".


Dianggap Hina Jokowi, Ini Kata Menteri Rini Soemarno

Menteri BUMN, Rini Soemarno, membantah tuduhan yang menyebut dirinya mengucapkan kata-kata yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Transkripsi ini beredar di media sosial menyusul tuduhan adanya menteri yang menghina Presiden Jokowi.

"Sepatutnya dalam bulan suci Ramadhan ini, kita semua tidak semestinya memfitnah orang," kata Rini di Jakarta, dalam keterangannya, Senin, 29 Juni 2015.

Mantan Menteri Perdagangan dan Perindustrian ini mengatakan bahwa bahasa yang ada dalam transkripsi itu bukanlah bahasa yang biasa dipakai dirinya sehari-hari. Menurutnya, sebagai anggota kabinet, sudah menjadi kewajiban seorang menteri untuk tetap menjaga martabat dan kehormatan Presiden.

"Bagi saya adalah mutlak untuk mematuhi dan menghormati Presiden sebagai atasan saya," kata dia.  (berbagai sumber)
Gaya Jokowi pakai seragam Tentara
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :