Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Kediri - Tersangka teroris Roni alias Jaka alias Fuad (30) tewas dalam baku tembak dengan pasukan antiteror Densus 88 di Dusun Nglarangan, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (16/1/2015) pagi.

Roni mempunyai catatan panjang aksi terorisme.
Jumat, 16 Januari 2015

Ini Daftar Dosa Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Kediri
Dalam catatan Densus 88, sebagaimana diungkapkan Kepala Bidang Penindakan Densus 88 Antiteror Komisaris Besar Polisi Ibnu, Roni pernah terlibat dalam serangkaian perbuatan terorisme yang menyebabkan setidaknya 8 personel polisi tewas.

Sepak terjangnya itu terbagi dalam dua lokasi aksi yang berbeda, yaitu aksi terorisme di wilayah Bima Nusa Tenggara Barat dan wilayah Poso.

Beberapa tindakannya saat di Bima adalah penembakan terhadap Iptu Abdussalam selaku kapolsek Ambalatta yang menyebabkan korbannya tewas; penembakan yang menyebabkan tewasnya Bripda Yamin, anggota Polres Bima; penembakan terhadap Hanafi, seorang anggota Intel Polres Bima.

"Hanafi ini selamat. Saat itu peluru mengenai pelipisnya," kata Kombespol Ibnu saat ditemui di lokasi penggerebekan Roni di Dusun Nglarangan, Desa Kepung, Kabupaten Kediri, Jumat (16/1/2015). Selain itu, kata dia, aksi

Roni juga terlibat dalam aksi terorisme di Poso. Dia terlibat dalam penyergapan terhadap 4 anggota Brimob yang sedang patroli. Keempat anggota Brimob itu tewas.

Masih di Poso, Kombespol Ibnu menambahkan, Roni juga terlibat dalam pembunuhan sadis terhadap 2 anggota Polres Poso. Kedua anggota polisi itu dibunuh dengan cara dipenggal.


Inilah Kronologis Penyergapan Terduga Teroris di Kediri

Roni (30), terduga teroris tewas dalam operasi penyergapan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri.

Inilah kronologis penyergapan tersebut. Menurut Kepala Dusun Nglarangan, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung Siswo, operasi penangkapan Roni berlangsung kurang dari 2 menit. Semula Roni pulang dari sawah sekitar pukul 09.00 WIB.

Roni masuk rumah dari pintu belakang. Tidak lama kemudian, dia keluar dari pintu depan. "Mungkin hendak pergi beli rokok, karena di tangannya memegang uang Rp 50 ribu," ujar Siswo ditemui di rumahnya.

Saat Roni berada pada jarak sekitar 50 meter dari rumah, dari arah timur Tim Densus datang naik sepeda motor. Jumlah mereka diperkirakan 8 orang dengan 4 unit sepeda motor.

Densus langsung melepaskan tembakan ke arah Roni yang berjalan di tepi jalan. "Saya mendengar ada lima kali tembakan, dan terakhir ada satu tembakan lagi," imbuh Siswo yang saat itu melihat dari kejauhan, karena rumahnya ada di belakang rumah Suyadi (52), orang tua Roni.

Roni langsung tumbang. Ia tersungkur ke jalan dengan kondisi berlumuran darah. Dari arah barat, kemudian datang dua mobil Densus. Jenazah Roni lantas dibawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri. "Dari tangannya (Roni, red) masih memegang uang Rp 50 ribu yang sudah berlumuran darah, seperti hendaknya, beli rokok," terus Siswo.

Melihat suaminya tersungkur usai ditembak Densus, istri Roni langsung keluar menangis histeris. Suyadi, ayahnya yang baru pulang dari sawah berusaha menolong. Tetapi petugas melarangnya dengan menodongkan senjata.

"Ditembak pada bagian perutnya, kurang lebih ada lima kali. Saya dilarang mendekat. Saya pun kembali ke rumah. Dan polisi langsung membawanya," ujar Suyadi.

(berbagai sumber)
Roni
Terduga Teroris Kediri
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :