Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Magelang, majalahbuser.com -  Tradisi "Grebeg Gethuk" menjadi puncak kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1.109 Kota Magelang yang diperingati setiap 11 April.

Dua gunungan gethuk setinggi sekitar satu meter itu masing-masing berbentuk lancip yang merupakan simbol jaler (laki-laki) dan satu lagi berbentuk bulat, simbol setri (perempuan).

Gunungan ini berisi setidaknya 1.109 makanan gethuk yang berbahan dasar singkong.
Senin. 13 April 2015

Grebeg Gethuk, Puncak Peringatan HUT Kota Magelang
Gethuk sudah lama menjadi ikon kuliner kota Magelang. Ribuan warga mengikuti tradisi tahunan itu.
Tampak hadir Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito berserta jajarannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmiko dan 16 delegasi dari negara-negara sahabat antara lain dari Jerman, Arab Saudi, Sri Lanka, Mongolia, Hongaria, Kazakhztan, Ekuador, Zimbabwe, Inggris, Amerika Serikat, Libya, India, China, Kuba, Portugal dan Republik Armenia.

Selain gunungan Gethuk, ada 17 gunungan yang terbuat dari beragam sayur-mayur dan kerajinan tangan juga turut diperebutkan warga. Grebeg Gethuk merupakan salah satu tradisi untuk mengangkat budaya dan kuliner khas Kota Magelang.

Tradisi ini diselenggarakan setiap tahun dengan harapan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.   Prosesi Grebeg Gethuk dimulai dengan kirab rombongan Wali Kota berserta jajaran yang menaiki kereta kecana dari Masjid Agung menuju panggung kehormatan di sisi selatan alun-alun yang berjarak sekitar 300 meter.

Prosesi dilanjutkan dengan pertunjukkan tari kolosal oleh ratusan penari yang menceritakan tentang sejarah terbentuknya Kota Magelang. Kemudian , digelar upacara Jawa yang seluruh pesertanya mengenakan pakaian adat Jawa, termasuk aba-aba dan sambutan inspektur upacara pun menggunakan bahasa Jawa.

Heru Sudjatmiko sangat menyambut baik kegiatan Grebeg Gethuk tesebut. Menurut Heru, tradisi ini sebagai wujud perhatian pemerintah daerah dan warga dalam melestarikan budaya bangsa.

"Kita punya kekayaan budaya yang beragam dan luar biasa. Jadi Bhineka Tunggal Ika tidak dimaknai bahwa budaya dan seni bangsa harus seragam, akan tetapi justru keragaman ini menjadi pemersatu bangsa," terang Heru.

Grebeg Gethuk mmenjadi salah satu dari 103 acara yang digelar dalam program Ayo ke Magelang tahun 2015. Selain Grebeg, Pemerintah Kota Magelang juga menggelar sedikitnya lima acara yang berskala internasional, yaitu sendaratari Bumi Magelang, Festival Tidar, Magelang Tempo Doloe, Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrofisika, dan Magelang Arts Event.

Namun pandangan yang berbeda diungkapkan oleh Aktib Sundoko, sekretaris Fraksi Hanura dan NasDem DPRD Kota Magelang. Aktip mengatakan, semestinya kirab tidak terpaku pada gunungan-gunungan yang sejatinya merupakan tradisi keraton. Terlebih Kota Magelang nyaris tidak memiliki sawah dan lahan pertanian yang bisa ditanami tanaman palawija dan sayur-sayuran.

"Kota Magelang itu hampir tidak memiliki lahan pertanian, jadi tidak sesuai kalau kirab 17 gunungan palawija itu disebut mewakili potensi sumber daya alam di 17 kelurahan di wilayah ini," kata Aktib.

Lebih lanjut Aktib mengatakan, Pemkot Magelang selalu menggaungkan bahwa kota ini sebagai kota Jasa, yaitu kota yang memberikan berbagai pelayanan jasa kepada masyarakat, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, perdagangan, pariwisata, hingga seni budaya.

Juga bukan hal yang baru bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sudah tumbuh pesat di setiap kelurahan di Kota Magelang. Tidak sedikit warga sudah mampu menghasilkan produk-produk kerajinan tangan khas, seperti cinderamata dan aneka makanan tradisional.

Namaun demikian pihaknya tetap mengapresiasi upaya Pemkot Magelang untuk melestarikan tradisi dengan prosesi Grebeg Gethuk ini. Ia berharap, ke depan seni dan budaya di Kota Sejuta Bunga ini terus berkembang dan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. (hm/herlit)
Grebeg Gethuk dalam peringatan HUT ke-1.109 Kota   Magelang

      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :