Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
      Berita Nasional :

Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan negosiasi antara pemilik kapal MV Sinar Kudus, PT Samudera Indonesia, dan perompak Somalia sudah menyepakati jumlah uang tebusan untuk membebaskan 20 awak kapal.

"Perundingan tinggal menyepakati mekanisme (pembebasan)” kata Djoko
20 April 2011
Perompak Somalia Sepakati Jumlah Tebusan
Sebelum mengikuti rapat kerja pemerintah dengan dunia usaha yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, kemarin, Djoko mengungkapkan bahwa pemilik kapal telah melakukan komunikasi intensif dengan perompak.

"Pokoknya perundingan harus sampai matang. Ke Somalia itu, misalnya, kita berhubungan dengan siapa, mekanismenya bagaimana," kata Djoko, yang enggan menyebutkan nilai uang tebusan untuk menyelamatkan seluruh awak kapal itu.

Soal opsi lain, Djoko menampik penilaian sejumlah pihak yang menyatakan bahwa pemerintah memilih opsi yang lemah untuk menyelamatkan warga Indonesia. "Prioritas utama adalah keselamatan, sesuai dengan direktif presiden,” katanya. ”Opsi lain, ya, harus dengan perhitungan yang matang.”

Dari Somalia, dikabarkan para lanun berjanji bakal melepas semua sandera setelah menerima tebusan. Muhammad Sala, seorang perompak, seperti dikutip The Philippine Star kemarin, menjamin keselamatan ke-20 awak. “Tuntutan tebusan kami sebesar US$ 3 juta,” katanya.

Terkait dengan berlarutnya pembebasan sandera itu, puluhan anggota Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) berdemo di depan PT Samudera Indonesia, di Slipi, Jakarta Barat, kemarin. ''Kami meminta Samudera Indonesia bertanggung jawab,'' seru Toni, koordinator aksi.

Mereka mendesak perusahaan segera membebaskan seluruh awak kapal dalam 10 hari ke depan. "Informasi yang kami dapatkan dari kapten kapal Slamet Johari, 14 anak buah kapal dalam kondisi kritis. Mereka diperlakukan tidak manusiawi, diberi air minum comberan yang mengandung karat," kata Sylvester Hutahuruk, Ketua KPI. Bahkan Slamet Riyadi, seorang awak yang kritis, butuh perawatan medis segera.

Pendemo mengkritik klausul perjanjian antara perusahaan dan perompak bahwa batas akhir pembebasan sandera jatuh pada akhir Juni. "Itu terlalu lama,” ujar Hutahuruk. (Tempointeraktif)
Kapal MV Sinar Kudus. Frans Sanderse (shipspotting.com)
      Berita Daerah  :