Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Banyuwangi - Material abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Raung mulai mempengaruhi kesehatan warga, yang bermukim di sekitar lereng gunung tersebut.

Warga desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, mulai mengeluhkan sakit pernapasan seperti batuk, sakit tenggorokan dan flu.
Rabu, 05 Agustus 2015

Warga di Sekitar Gunung Raung Mulai Keluhkan Sakit Tenggorokan
Salah satu warga, Ismail mengatakan, keluhan sakit tenggorokan tersebut mulai dirasakan anak dan istrinya. Pasalnya di sekitar kampung tempat tinggalnya mulai tercium bau menyengat belerang yang disinyalir berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Raung. Sehingga beberapa warga memilih tetap tinggal di dalam rumah.

“Anak dan istri saya sakit tenggorokan, batuk batuk, imbas dari bau menyengat yang terjadi mulai tadi malam," ujar Ismail, Senin (5/7/2015).

Munculnya bau belerang menyengat di sekitar Desa Sumberarum itu membuat warga berinisiatif mendatangi Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung yang berada di desa tersebut untuk mengetahui perkembangan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

“Kita langsung mendatangi Pos untuk mengetahui perkembangan Gunung Raung bersama beberapa warga lainnya," tambah Ismail.

Data dari PPGA Raung hingga kini gunung api yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso tersebut masih terus mengalami erupsi, disertai suara gemuruh dan semburan abu vulkanik, seismograf di PPGA Raung mencatat gempa tremor tanpa jeda dengan amplitude dominan 28 milimeter (mm) masih terjadi hingga saat ini. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melarang adanya aktivitas di radius 3 km dari kawasan puncak aktif.

Gempa Tremor Raung Makin Dekati Ambang Batas Awas

Gempa tremor di Gunung Raung semakin mendekati ambang batas status 'awas'. Setelah dominan di amplitudo 30 milimeter, kini amplitudo tremor meningkat menjadi 31 milimeter atau satu setrip di bawah ambang batas.

Saat ini status Raung masih siaga. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Mahmud Rizal mengatakan, pihaknya mulai cemas. "Apapun bisa terjadi," katanya, Rabu (5/8/2015).

Masyarakat sendiri sebenarnya tak terlalu risau. Mereka belajar dari status siaga serupa pada 2012. Namun sejumlah anggota masyarakat yang memantau perkembangan dari BPBD Jember juga agak cemas.

BPBD menyiapkan 30 relawan di lokasi rawan yang tersebar di delapan lokasi pemantauan. Jumlah ini sudah bertambah, dari sebelumnya lima lokasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember mencatat, sebanyak 117.163 orang warga 14 desa yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berpotensi terdampak letusan Raung. Namun ada tiga desa yang paling dekat dengan puncak Raung, sekitar 12 kilometer, yakni Rowosari, Gunung Malang, dan Jambearum di Kecamatan Sumberjambe.

Status Raung ditingkatkan menjadi siaga sejak Senin (29/6/2015) pagi. Selain tiga desa terdekat, ada sebelas desa lain yang terancam terdampak yakni Cumedak, Sumberjambe, Pringgodani (Kecamatan Sumberjambe); Slateng, Sumbersalak, Sumberbulus, Sumberlesung (Ledokombo); Sumberjati, Sidomulyo, Garahan, Sempolan (Kecamatan Silo).  [berbagai sumber]
Letusan Gunung Raung
di Jawa Timur
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :