Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Medan - Anggota DPD RI utusan Sumatera Utara Parlindungan Purba berharap Pemerintah Pusat menjadikan bencana erupsi Gunung Sinabung menjadi bencana nasional.

"Meski belum meletus, tetapi erupsi yang terus-terusan membuat warga mengungsi lebih lama sehingga diyakini penderitaan berkepanjangan," katanya di Medan, Minggu.
Senin, 13 Januari 2014

DPD RI usulkan erupsi Sinabung bencana nasional
Dia mengaku akan membicarakan permintaan itu ke Pemerintah Pusat.

"Saya memang tidak tahu pasti kriteria suatu bencana untuk bisa dikatakan bencana nasional. Saya akan mempertanyakan dan berharap erupsi Sinabung menjadi bencana nasional sehingga penanganannya semakin serius," katanya.

Abu vulkanik Gunung Sinabung menyebar hingga Langkat

Abu vulkanik erupsi gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatera Utara, saat ini telah menyebar hingga ke Kabupaten Langkat, sehingga mengganggu aktivitas dan jarak pandang warga terutama di Kecamatan Sei Bingei.

"Abu vulkanik dari gunung Sinabung sudah sampai ke Langkat," kata Kepala Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Suranta Sitepu di Sei Bingei, Minggu. "Sejak letusan gunung Sinabung, Selasa (31/12) hingga sekarang ini, abu vulkanik terus menyebar di wilayah Langkat ini" tambahnya.

Yang terparah terjadi Sabtu (11/1), dimana mulai dari pukul 09.00--15.00 WIB, abu vulkanik dari gunung Sinabung sangat tebal menyelimuti Desa Telagah, dan desa sekitarnya yang ada di Kecamatan Sei Bingei. Akibatnya jarak pandang hanya sekitar 15 meter saja, karena ketebalan abu yang masuk ke wilayah Langkat sangat pekat.

Suranta juga sudah mengintruksikan watga agar keluar rumah memakai masker, termasuk para pengungsi yang berada di penampungan pengungsi. "Agar warga tidak terkena penyakit pernapasan diharapkan agar mempergunakan masket bila keluar rumah," katanya.

Pihaknya juga mengingatkan warga pengungsi agar berada di lokasi pengungsian, mengingat intensitas erupsi terus semakin meningkat sejak beberapa hari belakangan ini.

Suranta menjelaskan bahwa para pengungsi juga terus semakin bertambah yang datang ke lokasi pengungsian, ada penambahan pengungsi 70 jiwa, Sabtu (11/1), namun ketika malam juga ada kembali datang pengungsi. Namun karena hujan, pertambahan pengungsi belum bisa dihitung, masih terus dilakukan para petugas di lapangan.

Secara terpisah salah seorang warga kota Stabat, Reza Lubis menjelaskan bahwa abu vulkanik gunung Sinabung juga sudah sampai ke kota Stabat. Rumah yang dia tempati kini penuh dengan abu, walaupun sudah tiga kali disapu namun abu terlihat terus ada

"Malah kalau kita berjalan telapak kaki jadi hitam, karena abu yang berada di dalam rumah," demikian Reza.

Pengungsi Sinabung bertambah menjadi 24.949 jiwa

Seiring meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang masih terus erupsi, jumlah pengungsi terus bertambah, dan kini mencapai 24.949 jiwa.

Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Jumat malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah pengungsi yang terdiri dari 7.785 kepala keluarga itu ditampung di 37 titik pengungsian.

Bertambahnya jumlah pengungsi tersebut menyebabkan adanya lima lokasi pengungsian baru yang disiapkan tim tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung.

Lima lokasi itu adalah Jambur Siabang-abang (1.192), Los Lau Gumba (507 jiwa), Lapangan Futsal Lau Gumba (894 jiwa), GBKP Sumbul (311 jiwa), dan Gereja Adven Sumbul (265 jiwa). Lima lokasi pengungsian tersebut masih mengalami kekurangan logistik dan layanan lain karena mahalnya biaya sewa jambur yang memiliki sarana kebutuhan sehari-hari.

Disebabkan biaya sewa jambur yang sering digunakan untuk upacara perkawinan, adat, dan kegiatan kemasyakatan cukup mahal yakni Rp2,4 juta per hari, satuan tugas tanggap darurat kesulitan untuk membiayainya. Pemilik jambur sering merasa keberatan dan rugi secara ekonomi jika asetnya digunakan untuk menjadi lokasi penampungan pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

Pemprov dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara telah menghadap pimpinan BNPB untuk membahas kelanjutan penanganan bencana Gunung Sinabung.

Menurut Sutopo, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Sinabung mengalami letusan sebanyak 254 kali dalam tujuh hari terakhir. Khusus pada Jumat, telah terjadi 24 letusan dengan ketinggian mencapai 4.000 meter dan diikuti luncuran awan panas.

Letusan yang terjadi dalam rentang waktu satu minggu tersebut juga telah memunculkan gempa hybrid mencapai 9.403 kali yang mengindikasikan bahwa pembentukan kubah lava sangat intensif. (ant)
mengungsi akibat erupsi gunung sinabung

      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :