Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Surabaya – Pementasan kesenian rakyat di Taman Hiburan Rakyat (THR) dalam beberapa tahun ini praktis bergantung pada subsidi Pemerintah Kota Surabaya.

Tiket pementasan sudah lama tidak laku dijual. Belakangan pementasan digratiskan, tapi tetap saja tidak ada pengunjung datang.
Sabtu, 25 Januari 2014

Nasib Kesenian Rakyat di Surabaya, Digratiskan Tetap Saja Sepi Pengunjung
lustrasi ludruk
Ada tiga kelompok kesenian rakyat di THR yang disubsidi. Srimulat, ketoprak, dan wayang orang. Sedangkan ludruk mendapat bantuan fasilitas, menempati gedung secara gratis. “Sekarang ini digratiskan pun, orang belum tentu mau nonton,” kata Edi, alias Edi Pet, pemain Srimulat yang masih tersisa.

Srimulat mengaku berterimakasih pada UPTD THR. Unit penghasil di bawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surabaya ini memberi kesempatan mereka pentas sebulan sekali. Setiap pentas mereka mendapatkan subsidi Rp 3,5 juta. Uang inilah yang kemudian menjadi honor personel. Dengan cara bagi rata, tiap personel Srimulat mendapat Rp 150.000.

“Jadinya, manggung itu cuma buat reuni sama teman-teman. Siapa yang bisa hidup kalau hanya andalkan uang honor manggung,” kata Edi.

Tidak seperti dulu, ketika personel Srimulat bisa makmur hanya dari panggung hiburan, kini mereka mencari pekerjaan sendiri. Edi misalnya, masih beruntung bisa mengandalkan kemampuan bermusiknya, meniup saksofon untuk mengais rezeki. Ia biasa mengisi acara resepsi pernikahan. Honor tampilnya di satu panggung resepsi pernikahan, jauh lebih besar dari yang ia terima di THR.

“Sekali main bisa dapat Rp 400.000. Sebulan ada empat tanggapan, sudah Rp 1,6 Juta. Lumayan juga,” kata pria 78 tahun ini. (tribunnews)
      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :