Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Ketua Forkam Kota Magelang, Darsono mengatakan, harga BBM memang sudah turun, tetapi besarannya tidak terlalu signifikan. Sehingga, pihaknya masih mempertahankan tarif angkutan seperti biasa, yakni pelajar Rp 2.000 dan umum Rp 4.000.

"Dibandingkan kenaikan dulu yang sangat tinggi, sekarang harganya turun sedikit sekali. Kami menyambut baik penurunan itu, karena sedikit banyak beban operasional berkurang," ujarnya di kantor Dishubkominfo Kota Magelang, Selasa (5/1).
Rabu, 6 Januari 2016

Tarif Angkot Belum Turun

Magelang -- majalahbuser.com, Forum Komunikasi Awak Angkot (Forkam) Kota Magelang, menyambut gembira atas diturunkannya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari Rp 7.400 ke Rp 7.050 per liter, namun sayangnya belum terlihat penurunan tariff angkutan bagi para penumpang.
Ia mengatakan, turunnya harga BBM sebaiknya dibarengi pula dengan penurunan harga sejumlah suku cadang (spare part). Termasuk harga kebutuhan pokok (sembako) yang menjadi kebutusan dasar para awak angkutan.

"Akibat kenaikan BBM, harga suku cadang dan sembako ikut naik. Sekarang harga BBM turun, belum tentu suku cadang dan sembako ikut turun. Karena itu, kami harap kedua kebutuhan dasar itu juga ikut turun harganya," harapnya.

Tarif ini sendiri, kata Darsono, pada dasarnya bersifat fleksibel. Praktik di lapangan berbeda dari apa yang telah ditulis dalam aturan. Di aturan tertulis tarif umum Rp 4.000, tapi di lapangan terkadang penumpang hanya membayar Rp 3.000.

"Bagi kami ini biasa, karena tergantung jarak yang ditempuh. Kalau memang jaraknya jauh, kami terapkan tarif Rp 4.000. Tapi, kalau dekat kami tarik Rp 3.000. Yang penting kami, setelah BBM ini turun, distribusi ke SPBU tidak tersendat," tuturnya.

Sekretaris Forkam Kota Magelang, Jatmiko menambahkan, di hari pertama turunnya harga BBM, ia menemukan dua SPBU yang dalam kondisi tutup akibat kehabisan stok. Keduanya ada di Jl Soekarno-Hatta dan Jl Urip Sumoharjo.

"Tadi pagi (kemarin, red) saya ke dua SPBU itu, ternyata stok premiumnya habis. Ini yang kami sayangkan, harusnya sudah bisa diantisipasi agar stok tidak habis. Kalau begini, kami juga yang susah," ungkapnya.

Sementara itu, terkait setoran, Jatmiko mengaku, jumlahnya pun tidak ada perubahan. Di jalur basah, setorannya antara Rp 90.000-Rp 100.000, sedangkan jalur kering Rp 40.000-Rp 60.000.

"Kebutuhan premium juga sama, rata-rata satu hari habis 25 liter. Kami barangkali akan berpikir untuk menurunkan tarif angkutan kalau harga BBM mencapai Rp 6.500/liter. Kalau sekarang, sepertinya tidak akan menurunkan," tambahnya. (hm/herlit)
Ilustrasi: angkot kota magelang

      Berita Daerah  :

      Berita Nasional :