Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2011 @ majalahbuser.com
Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2012 @ majalahbuser.com
Saat berbincang dengan wartawan di pangkalan ojeknya, kawasan Karet Pedurenan, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2013) malam, Suhendar mengaku tiba di kantor Polsek Mampang sekitar pukul 08.30 WIB usai membawa Novi dari rumah kosan dan rusun Petamburan.

Saat pagi itu, Suhendar melihat sejumlah polisi tengah bersiap upacara Hari Bhayangkara di halaman mapolsek.
Rabu, 3 Juli 2013

Novi Amelia Buka Baju dan Minta Diperkosa, Polisi Mundur Ketakutan

Jakarta - Suhendar (38 tahun) yang berprofesi sebagai tukang ojek motor, menjadi saksi mata aksi amukan dan buka baju yang dilakukan model majalah dewasa, Novi Amilia (25 th), di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, pada Senin (1/7) pagi.
Model foto, Novi Amelia dalam sidang dengan agenda mendengarkan saksi di Pengadilan Jakarta Barat, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Selasa(4/6/2013)

Saat upacara belum dimulai, rupanya Novi kembali mengamuk dan membuka bajunya. "Di Polsek sempat buka baju lagi, dia telanjang. Di situ, ada anggota baru mau upacara. Kalau beha-nya sudah enggak ada lagi kan, sudah dibuang pas di jalan," ungkap Suhendar.

"Di polsek, dia teriak lagi, 'Guwe rela diperkosa sama polisi'. Saya bilang, ini perempuan stres. Kalau enggak stres, gue mau," selorohnya.

Aksi tersebut membuat sejumlah polisi memilih mundur beberapa langkah. "Orang-orang polsek pada minggir, mungkin takut lihat orang stres begitu," ujarnya.

Pengakuan Suhendar ini juga diakui oleh Kasubag Humas Polsek Mampang, AKP Sukarno, sebelumnya. Melihat perilaku Novi itu, seorang polwan dan beberapa polisi berusaha menenangkannya. "Di polsek sempat disembur sama anggota yang 'bisa'. Tapi, yah dia enggak kenapa-kenapa, seperti orang depresi saja," tutur Suhendar.

Menurut Suhendar, aksi Novi itu membuat gempar polisi yang berada di polsek pada pagi itu. Dan pihak polsek memutuskan membawa Novi ke Polres Jakarta Selatan. "Polisi di polsek pada kaget juga. Dia dikasih baju dia enggak mau. Akhirnya, dia dibawa sama provos ke Polres," ujarnya. "Saya di polsek cuma didata saja. Ongkos ojeknya Novi dibayarkan sama petugas polsek, Rp 50 ribu," imbuhnya.


Novi Sempat Berniat Bakar Mobil CRV Miliknya Saat di Cirebon

Seorang kenalan Novi Amelia di Rumah Susun Petamburan bernama Niko menceritakan bahwa Novi sempat berniat membakar mobilnya sendiri. Saat itu, model majalah dewasa tersebut sedang berada di Cirebon, Jawa Barat.

"Dia pernah meninggalkan mobil Honda CRV di depan apartemennya, Sudirman Park. Ia  juga pernah mau bakar mobil di Cirebon,"kata Niko, Rabu(3/7/2013).

Niko mengatakan sepengetahuan dirinya, Novi berperilaku normal layaknya orang lain. Ia juga dikenal sebagai orang yang berkepribadian baik.

"Setahu saya dia orang baik, nggak pernah mengonsumsi narkoba dan bikin onar. Saya kaget, kok tahu-tahu sekarang dia jadi seperti begini," kata Niko.

Namun Niko mengakui bila Novi sesekali sempat berperilaku aneh. "Waktu berkumpul sama teman-teman, dia pernah tengak-tengok dan bicara sendiri. Dia bertanya siapa ya manggil, padahal memang tidak ada yang memanggil dia," ungkap Niko.

Gugun, juga sahabat Novi mengatakan perempuan muda itu  menjadi foto model majalah sejak 2003. Namun Gugun mengaku tak tahu apa masalah yang dihadapi Novi sampai melakukan tingkah aneh belakangan ini.

"Saya nggak tahu masalahnya apa, sehingga ia bisa jadi begitu," ujar Gugun.

Ema, penghuni Rumah Susun Petamburan mengaku melihat Novi selama menghuni kawasan itu selalu tampil modis.
"Orangnya modis. Barang-barangnya, tasnya branded kok. Waktu tinggal di sini ia sudah jadi foto model. Sudah punya mobil Honda CRV dan punya sopir pribadi sendiri,"  kata Ema.

Menurut Ema, istri mantan Ketua RT setempat, Novi menyewa kamar 203, blok VI,  pada sekitar 2005. Kamar tersebut kini telah berganti penghuni.

Selama tinggal di Rumah Susun Petamburan, Novi tidak pernah bermasalah, apalagi mengamuk. "Ngomongnya lembut kok. Tidak pernah begitu (mengamuk), apalagi bikin onar. Cuma, pernah ada polisi datang ke sini. Kata polisi,  dia meninggalkan mobil di jalan dan di STNK tercantum  alamat di sini," kata Ema.

Selama tinggal di rusun, Novi hanya bergaul dengan sejumlah penghuni rusun yang juga berasal dari Medan.

"Di sini temannya ada Kak Niko, Kak Gugun. Mereka asalnya sama seperti Novi, dari Medan juga. Ada juga temannya yang cewek, cuma sudah pindah," kata Ema.
Novi kemudian menyewa kamar di apartemen Mediterania Jakarta setelah pindah dari rumah susun tersebut. (tribunnews)
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :