Welcome to Our Website   www.majalahbuser.com
Redaksi Iklan Pemasaran : Komplek Ruko Stadion Brawijaya  Jl. Ahmad Yani D-6  Kediri
Telp.(0354)-7000500 Fax. 0354 – 692543  E-mail : redaksi@majalahbuser.com
copyright . 2015 @ majalahbuser.com
Jakarta - Pemerintah dengan resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seiring terus anjloknya harga minyak mentah dunia yang mendekati level US$40 per barel.

Presiden Joko Widodo yang didampingi empat Menterinya, mengumumkan langsung penurunan harga BBM tersebut.
Jumat, 16 Januari 2015

Jokowi: Premium Turun Jadi Rp6.600 Mulai 19 Januari
Keempat menteri yang dimaksud adalah Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

"Pada siang ini kita mengumumkan mengenai harga BBM, baik premium maupun solar. Mulai nanti Minggu malam jam 24.00 WIB atau mulai Senin 00.00 WIB, Harga premium jadi Rp6.600 per liter. Solar menjadi Rp6.400 per liter," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/1).

Selain Premium dan Solar, Jokowi juga mengumumkan penurunan elpiji 12 kg dan Semen.

"Elpiji turun jadi Rp129.000 per tabung. Sementara Semen yang diproduksi BUMN kita turun Rp3.000 per sak-nya," ujarnya.

Jokowi menuturkan bahwa informasi penurunan ini perlu disampaikan agar seluruh Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota.

"Agar bisa mendorong penurunan ini agar bisa dinikmati masyarakat dengan turunnya harga kebutuhan pokok," sebutnya.


Harga BBM Baru Berlaku 19 Januari 2015, Ini Alasannya

Presiden Joko widodo (Jokowi) telah menurunkan harga BBM jenis premium dan solar mulai Senin, 19 Januari 2015 pukul 00.00 WIB.Harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dari sebelumnya Rp 7.600 per liter. Sedangkan solar turun menjadi Rp 6.400 per liter, dari Rp 7.250 per liter.

Menurut Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, harga baru premium dan solar baru berlaku mulai Senin, 19 Januari 2015 agar para pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak mengalami kerugian.

"Karena sekarang sudah punya stok dan biar stoknya dijual dan nanti membeli stok dengan harga baru," kata Sudirman Said di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Sudirman juga menjelaskan, pemerintah akan meninjau kembali besaran harga BBM setiap dua minggu. "Jika tidak ada perubahan yang signifikan maka tidak diubah selama sebulan," terang dia. (berbagai sumber)
Ilustrasi
      Berita Nasional :

      Berita Daerah  :